Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Biskuit Spesial Si Embek

14 Juni 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MAKANAN kambing makin bervariasi. Tak sekadar melahap rumput atau dedak, binatang ternak ini punya asupan baru yang bergizi tinggi: biskuit kambing. Kue kering dari limbah sayur untuk embek tersebut dibuat Yuli Retnani, dosen dan peneliti di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Sisa sayur yang melimpah di pasar tradisional mengilhami Yuli untuk memanfaatkannya. Belasan jenis sayur berpotensi menjadi limbah, seperti kol bulat, kembang kol, bawang merah dan putih, sawi, buncis, wortel, tomat, kentang, daun seledri, kelapa, kacang panjang, jagung, tauge, dan jahe. Menurut Yuli, limbah kelobot jagung, tauge kacang hijau, dan daun kembang kol memiliki kandungan nutrisi cukup tinggi yang disukai kambing.

Cara membuat biskuit spesial ini cukup sederhana. Setelah terkumpul, limbah sayur dirajang kecil-kecil, lalu dijemur. Begitu kering, bahan ini digiling dengan kayu atau memakai mesin penumbuk. Campurkan konsentrat dan terigu—sekitar sepertiga bagian—lalu aduk hingga rata, kemudian dipres memakai mesin kempa. Bisa juga ditekan manual dengan tangan. Langkah terakhir adalah dioven atau cukup dijemur. Dengan pengolahan ini, sayur lebih tahan lama, tapi tidak kehilangan vitamin atau protein.

Yuli membuat tiga formula biskuit: dari rumput lapang dan konsentrat, rumput lapang dicampur limbah sayur dan konsentrat, serta 100 persen limbah sayur dan konsentrat. Dari uji palatabilitas—uji kandungan, ketahanan, dan ukuran—pada domba di Peternakan Mitra Tani Farm Ciampea, Bogor, biskuit limbah sayur terbukti yang terbaik.

Dilihat dari jenisnya, sayur yang memiliki nutrisi terbaik adalah daun kembang kol dan kecambah kacang hijau, dan kualitas fisik terbaik adalah kelobot jagung. Untuk mendapat nutrisi terbaik dalam biskuit kambing, komposisinya seperempat kelobot jagung, setengah limbah kecambah kacang hijau, dan seperempat daun kembang kol.

Selain mengandung nutrisi tinggi, biskuit ini dapat disimpan untuk jangka lama. ”Bisa tahan hingga enam bulan,” kata Yuli. Sayang, kue embek ini belum bisa diproduksi massal karena formulanya masih dikembangkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus