Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sepekan ke belakang hujan dengan intensitas lebat hingga yang tergolong hujan ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Dampaknya, bencana banjir dan tanah longsor bermunculan hingga yang merenggut korban jiwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data BMKG menyebutkan hujan ekstrem (lebih dari 150 mm dalam sehari) antara lain tercatat di Paloh, Kalimantan Barat, dengan volumenya ada yang sampai 184 mm. Di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, tercatat ada yang sampai 166 mm. Di Tegal, Jawa Tengah, sampai 153 mm.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut BMKG, dalam prospek cuaca mingguan periode 24-30 Januari 2025 yang dibuatnya, kondisi hujan lebat hingga ekstrem masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. BMKG menunjuk khususnya Indonesia bagian selatan. Pemicunya ada cukup banyak faktor.
"Pada periode libur Isra Mi'raj dan Imlek, curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi, dengan peningkatan signifikan yang perlu diwaspadai," bunyi peringatan BMKG.
Faktor Pemicu Hujan Ekstrem
BMKG menjelaskan peningkatan potensi hujan saat ini dipengaruhi oleh kombinasi beberapa kondisi atmosfer yang aktif. Yang pertama adalah angin Monsun Asia yang membawa massa udara lembap yang tinggi. Kedua, keberadaan fenomena La Niña lemah yang meningkatkan potensi curah hujan di daerah tropis.
Ketiga, gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini aktif di wilayah Indonesia bagian barat. Keempat, gelombang ekuator lainnya seperti Rossby dan Kelvin yang mendorong pembentukan awan konvektif.
Kelima adalah tingginya awan konvektif yang terbentuk di wilayah Indonesia. Indikasi dari keberadaan faktor ini adalah nilai prediksi OLR (Outgoing Longwave Radiation) yang negatif di sebagian besar wilayah yang diprediksi akan berkontribusi pada peningkatan intensitas hujan.
Masih ada faktor keenam, yakni pola siklonik yang terdeteksi di wilayah Selat Karimata, Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung, Laut Arafuru, Laut Halmahera, dan Samudera Hindia sebelah selatan Jawa. Pola siklonik ini, kata BMKG, memicu konvergensi angin dan memperkuat proses pembentukan awan hujan dari perairan atau laut, sehingga meningkatkan intensitas hujan di area sekitarnya.
Prospek Cuaca Sepekan ke Depan
BMKG mengidentifikasi kombinasi fenomena angin Monsun Asia, MJO, La Nina lemah, Gelombang Rossby, Gelombang Kelvin, serta sirkulasi siklonik masih akan menjaga, bahkan meningkatkan, pola hujan dan cuaca ekstrem di Indonesia selama sepekan ke depan.
BMKG memantau angin Monsun Asia, misalnya, masih mendominasi pada akhir Januari. Gelombang MJO yang kini berada di fase 3 (Samudera Hindia Timur). Sirkulasi siklonik di Samudera Hindia sebellah barat daya Lampung, Laut Natuna, Laut Halmahera, dan Laut Arafuru.
Prediksi Hujan Sepekan ke Depan
Periode 24-26 Januari
Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, KalimantanTimur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, PapuaBarat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan..
Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Periode 25-30 Januari 2025
Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Barat.
Hujan Sangat Lebat-Ekstrem: Lampung dan Jawa Tengah.