Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - I Gusti Ayu Dwi Payani merupakan siswa kelas XI IPS 1 di SMA Negeri Bali Mandara (Smanbara) yang pernah menjadi ajudan milenial Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil termuda. Ayu dikenal sebagai pelajar berprestasi. Di sekolah, dia menjadi enam siswa terbaik di jurusan IPS. Ayu juga pernah menyabet medali emas pada Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2021 di bidang fashion.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menganyam kerajinan lontar merupakan bagian dari tradisi keluarga Ayu. Mulai dari penanaman lontar hingga pengerjaan produk dilakukan di daerahnya. Ayu melihat potensi untuk meningkatkan nilai dari produk kerajinan di daerahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kerajinan dompet dan tas dari daun lontar yang dibuat daya saing dan harga jual yang rendah. Tampilannya juga sangat monoton, polos, dan kurang variatif sehingga kurang diminati oleh anak muda. Dari situ, saya ingin meningkatkan derajat fashion lokal," katanya seperti dikutip di lama Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan pada Rabu, 22 Juni 2022.
Ayu memiliki ide untuk menambah sentuhan moderenisasi dengan menambahkan kain endek yang merupakan kain tenun khas Bali. Kain ini tenar ketika dipakai dalam acara fashion show oleh model-model ternama.
Menyulap Produk Lokal Jadi Berdaya Saing
Untuk mengurangi kesan monoton dari anyaman lontar, variasi warna juga Ayu tambahkan. Berbagai motif pun disajikan seperti model dasi, bintang, dan segitiga. Untuk meningkatkan kekuatan dan kualitas produk, penggunaan kulit domba atau kerbau pun ditambahkan.
Ide tersebut kemudian Ayu kembangkan untuk bisnis keluarganya. Ayu melakukan rebranding produk dengan nama N&L (Ngulat Lontar). Ayu tidak hanya menjual produk, tetapi juga menjual keunikan desain. "Jadi produk yang dijual memiliki desain yang terbatas sehingga tidak pasaran. Konsumen juga bisa memesan produk sesuai dengan selera masing-masing," ujar Ayu.
Berkat inovasinya tersebut, akhirnya Ayu berhasil mendapatkan medali emas FIKSI kategori fashion bisnis berjalan pada 2021. Ayu berharap kearifan lokal dapat dikenal di mata internasional.
Menjadi Ajudan Milenial Gubernur Jabar Termuda
Selain berbisnis, Ayu juga aktif di kegiatan organisasi sebagai bendahara OSIS di sekolahnya. Tak hanya di bidang akademik, Ayu juga berprestasi dalam bidang olahraga. Dia pernah meraih juara III Lempar Lembing se-Kabupaten Buleleng.
Ayu juga pernah menjadi asisten Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selama sepekan pada April lalu. Pemerintah Jawa Barat kala itu membuka pendaftaran program Jabar Future Leaders untuk menjadi ajudan Gubernur Jawa Barat. Ayu termasuk salah satu dari 30 ajudan milenial Gubernur Jawa Barat yang terpilih mengalahkan 4.096 pendaftar di seluruh Indonesia. Dia menjadi ajudan termuda saat itu.
Sebanyak 20 persen ajudan milenial ini berasal dari luar Jawa Barat dan diberi kesempatan untuk dapat mempelajari pemerintahan di sana. Selama menjadi ajudan, Ayu banyak berkenalan dengan ajudan lain yang berbeda agama dan suku. Di tengah bulan suci Ramadan, dia belajar toleransi. "Saat bertugas, Ayu ikut bangun tidur di kala sahur, berbuka puasa, hingga melihat ceramah," ujarnya.
Ayu juga mengatakan belajar mengenai kepemimpinan secara langsung dengan melihat kinerja Gubernur Ridwan Kamil. Dia juga belajar cara seorang pimpinan daerah mengambil keputusan.