Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Selain beberapa hujan meteor dan pergerakan planet, ada fenomena astronomi gerhana matahari total terakhir pada tahun ini yang mewarnai langit Desember. Jalur gerhananya melintasi Lautan Pasifik hingga Atlantik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para pemburu gerhana tengah bersiap mengamati gerhana matahari total pada 14 Desember 2020 itu. Korona matahari dan cincin berlian raksasa menjadi daya pikat setelah kemunculan cincin api.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, kesempatan menyaksikan gerhana itu nihil bagi warga di wilayah Indonesia. “Peristiwa gerhana ini hanya bisa diamati oleh pengamat di sebagian Amerika Selatan dan Afrika,” kata Avivah Yamani, penggiat astronomi di komunitas Langit Selatan, Bandung, Selasa 1 Desember 2020.
Namun begitu pada waktu yang sama, warga di Indonesia bisa menyaksikan puncak hujan meteor Geminid saat langit cerah pada 14 Desember 2020. Atraksinya berupa lesatan puing-puing asteroid 3200 Phaeton sebanyak 150 meteor per jam.
Kecepatan meteor dari rasi bintang Geminid itu 35 kilometer per detik. “Mulai bisa disaksikan setelah rasi bintang Gemini terbit pukul 19.58 WIB,” ujar Avivah. Rasi bintang itu berada di arah timur laut.
Catatannya di laman Langit Selatan, waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor Geminid adalah pukul 02.00 WIB. Alasannya karena pada saat itu titik arah datang meteor berada pada titik tertinggi di langit.
"Cahaya bulan tidak akan menjadi faktor pengganggu karena bulan baru terbit dini hari pukul 04.49 WIB,” ujarnya. Hujan meteor dari rasi kembar Gemini ini berlangsung sejak 4 hingga 20 Desember 2020.
Selain itu ada hujan meteor Ursid yang mewarnai suasana Natal di bumi belahan utara atau di atas garis katulistiwa pada 17-26 Desember 2020. Akan tampak datang dari rasi Ursa Minor, puncak hujan meteor Ursid pada 22 Desember akan bergerak dengan kecepatan 33 kilometer per jam. Di malam puncak itu pengamat hanya bisa melihat 10 meteor per jam dari sisa komet 8P/Tuttle yang dilintasi Bumi.
Sementara dari pergerakan planet, Merkurius misalnya sepanjang Desember akan menghilang sementara karena beberapa kondisi. Di awal Desember, Merkurius tampak sengat rendah di ufuk timur sehingga sulit untuk bisa diamati.
Kemudian Merkurius akan berkonjungsi dengan matahari dan berada pada titik terjauh dari Bumi. Matahari akan berada di antara Bumi dan Merkurius sehingga Merkurius bakal menghilang dari pengamatan di bumi.
Beberapa planet lain seperti Venus Si Bintang Kejora dan Mars masih mudah diamati sepanjang Desember. Venus muncul sebelum fajar di rasi bintang Libra, adapun Mars Si Planet Merah nongol sejak matahari terbenam sampai lewat tengah malam.
ANWAR SISWADI