Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai final Euro 2024 Spanyol vs Inggris akan digelar Senin dinihari nanti, 15 Juli 2024. Laga ini tak hanya menjadi gelanggang pertarungan tim dua raksaksa sepak bola Eropa tersebut, tapi juga ajang pembuktian bagi cincin pintar yang sebulan terakhir dikenakan seuruh skuad tim nasional Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, menjelang dimulainya Euro 2024 pada 14 Juni lalu, sejumlah media massa di Inggris ramai-ramai menyebut cincin pintar tersebut sebagai senjata rahasia tim asuhan Gareth Southgate untuk menjadi juara. Cincin pintar yang dilengkapi sensor biometrik ini diklaim akan membantu Southgate untuk memantau kondisi fisik dan psikis anak asuhnya selama berlaga di Jerman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sawala seketika mengular di antara pemerhati sepak bola. Para kritikus pesimistis cincin pintar buatan perusahaan rintisan teknologi kesehatan asal Finlandia, Oura Health Oy, tersebut bakal memperbaiki kinerja tim nasional Inggris. Maklum, selama masa persiapan Euro 2024, permainan tim asuhan Southgate kurang menjanjikan untuk digadang-gadang sebagai calon juara. Dalam pertandingan persahabatan terakhirnya menjelang turnamen dimulai, Inggris kalah 0-1 dari Islandia—yang bahkan tak lolos ke Jerman.
"Cincin ini memang merupakan peralatan yang bagus, tetapi tidak mengeluarkan peluru atau membuatkan anda secangkir teh," demikian dituliskan dalam editorial Football365, portal berita dan analisis sepak bola yang berbasis di Leeds, Inggris, pada 14 Juni 2024.
Selama sebulan terakhir, wujud cincin pintar itu bermunculan di foto-foto yang mendokumentasikan sesi latihan tim nasional Inggris. Southgate ikut mengenakan cincin itu di telunjuk kirinya. Beberapa pemain lain juga memakainya di jari yang sama. Sedangkan pemain gelandang Conor Gallagher memilih kelingking kiri.
Cara Kerja dan Fungsi Cincin Pintar Timnas Inggris
Pandangan miring para kritikus terhadap kabar penggunaan cincin pintar Oura mulanya dipicu oleh masifnya pemberitaan yang menyebut perangkat ini sebagai "senjata rahasia" timnas Inggris. Pada kenyataannya, Oura sudah sedekade memasarkan cincin pintar tersebut. Cincin ini sempat ramai dibicarakan pada 2018, ketika Henry Charles Albert David alias Pangeran Harry memakainya di jari manis kanan dalam kunjungan singkat ke Australia. Lima tahun terakhir, cincin serupa juga dipakai oleh sejumlah pembalap Formula 1, pemain NBA, hingga selebritas.
Pendek kata, pemanfaatan cincin pintar ini sebenarnya bukan hal yang baru. Oura mengklaim pengguna produk mereka telah menembus 1 juta orang.
Dalam situs resmi perusahaan, Oura menjelaskan secara sederhana manfaat produk mereka: "Menerjemahkan pesan-pesan terpenting dari tubuh Anda." Cincin ini disebut pintar karena dilengkapi sensor yang akan terus memantau lebih dari 20 biometrik penggunanya, mulai dari suhu tubuh, detak jantung, hingga kadar oksigen.
Cincin pintar Oura dengan sensor biometrik. Dok: Oura
Semua data tentang kondisi tubuh itu terekam dan tercatat di platform digital Oura, yang bisa diakses oleh para pengguna di website ataupun telepon seluler. Oura bekerja sama dengan Apple Health dan Google Fit untuk mengintegrasikan layanan informasi data tersebut.
Dengan data-data itu, pengguna cincin pintar Oura bisa mengetahui respon tubuh mereka pada beragam aktivitas. Sensor-sensor yang terpasang di cincin ini juga akan memberikan informasi tentang kualitas tidur penggunanya. Dengan begitu, pengguna bisa memutuskan apakah mereka perlu menambah kegiatan, beristirahat sejenak, atau memperbaiki pola tidur.
Belakangan, Oura meluncurkan aplikasi Oura Lab, yang sementara ini baru bisa diakses di telepon seluler berbasis iOS. Melalui aplikasi ini, Oura mengajak para komunitas penggunanya untuk turut dalam riset dan pengembangan produk. Aplikasi terbaru ini juga menyediakan fitur Oura Advisor. Dilengkapi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), fitur ini dapat memberikan saran kepada para pengguna cincin pintar Oura ihwal apa yang perlu mereka lakukan berdasarkan data biometrik.
Semua layanan informasi tersebut tak hanya ditawarkan kepada pengguna individu. Oura juga menyediakan layanan bisnis atau berkelompok untuk membantu pemimpin perusahaan atau manager olah raga profesional dalam memantau kondisi karyawan atau pemainnya. Layanan inilah yang ditengarai mendorong Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) untuk memborong cincin pintar Oura pada Maret lalu dan membagikannya kepada Jude Bellingham dan kawan-kawan.
Hingga saat ini, belum ada informasi mendetail ihwal bagaimana Southgate memanfaatkan data dari cincin berteknologi biometrik tersebut untuk memutuskan strategi di setiap pertandingan. Hal yang sudah pasti, kendati gaya bermain mereka sejak fase penyisihan grup dinilai membosankan, timnas Inggris tinggal selangkah lagi membawa pulang Piala Eropa. Timnas Spanyol, yang sebulan terakhir tampil impresif, sudah menunggu dengan "senjata muda" mereka: Lamine Yamal.
Pilihan Editor: Mitigasi Krisis Iklim dalam Euro 2024