Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Obat untuk mengatasi kasus gagal ginjal akut pada anak, Fomepizole, kini sedang disiapkan pemerintah, namun belum diketahui pasti kapan sampai ke daerah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sampai saat ini distribusi obat Fomepizole itu memang belum diketahui kapan pastinya akan sampai ke sini," kata anggota Tim Medis Gagal Ginjal Akut RSUP Sardjito Yogyakarta, Kristia Hermawan, Selasa, 25 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kristia, yang juga dokter spesialis anak itu, mengatakan empat dari 13 pasien anak gagal ginjal akut yang berhasil sembuh dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit tersebut, tidak ada yang mengkonsumsi Fomepizole.
"Pasien yang dirawat dan sudah boleh pulang sembari rawat jalan dari sini tidak ada yang mendapatkan obat Fomepizole atau antidotum itu," ujar Kristia. Fomepizole sendiri diketahui berfungsi sebagai obat untuk melawan keracunan etilen glikol (EG) pemicu gagal ginjal akut.
Adapun penangangan medis yang dilakukan RSUP Sardjito untuk pasien anak gagal ginjal akut umumnya berupa pengobatan suportif hingga tindakan terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau cuci darah dengan mesin atau peritoneal dialisis.
"Penanganan pasien gagal ginjal akut dilakukan sesuai dengan pedoman yang ada, termasuk yang datang saat kondisi berat atau stadium tiga," kata dia.
"Selain pengobatan seperti dialisis, pasien yang sembuh juga mendapat terapi seperti dipenuhi kebutuhan cairannya, kalau ditemukan infeksi diberi antibiotik, dan intens dipantau hemodinamiknya," kata dia. "Itu semua memang prosedur umum tata laksana penanganan gagal ginjal akut."
Dari empat pasien anak gagal ginjal akut yang sembuh dan diperbolehkan pulang oleh RSUP Sardjito, saat ini sudah tidak menjalani cuci darah. "Untuk dua pasien anak lagi yang masih dirawat, saat ini juga sudah tidak lagi berada di bangsal intensif, tapi sudah di bangsal biasa karena kondisi mulai stabil, meski masih perlu pengawasan dan tetap hemodialisa," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Pembajun Setyaningastutie mengatakan ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) di RSUP Sardjito saat ini masih mencukupi untuk merawat pasien gagal ginjal akut anak yang sempat ditemukan kurun Januari-Oktober 2022 dengan total 13 kasus itu.
"Untuk kasus gagal ginjal akut di Yogyakarta rujukannya saat ini memang RSUP Sardjito, karena kebutuhan rawat gabung bersama," kata dia.
RSUP Sardjito saat ini masuk menjadi salah satu dari 14 rumah sakit yang ditunjuk Kementerian Kesehatan menangani gagal ginjal akut. "Namun sebelum dirujuk ke RSUP Sardjito pasien tetap melalui skrining fasilitas layanan kesehatan pertama, kalau diagnosanya gagal ginjal akut langsung ke RSUP Sardjito," kata dia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.