Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Ibu Pasien Gagal Ginjal Akut: Anak Saya Diracun

Seorang pasien gagal ginjal akut berusia 4 tahun hingga kini masih terbujur kaku di RSCM.

30 November 2022 | 19.55 WIB

Desi Permatasari (kedua dari kanan), ibu dari pasien gagal ginjal akut yang hingga kini masih terbaring kaku di RSCM. Desi menceritakan kondisi anaknya pada Rabu, 30 November 2022.
Perbesar
Desi Permatasari (kedua dari kanan), ibu dari pasien gagal ginjal akut yang hingga kini masih terbaring kaku di RSCM. Desi menceritakan kondisi anaknya pada Rabu, 30 November 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Desi Permatasari, ibu dari Sheena, bocah yang menjadi salah satu pasien gagal ginjal akut terisak menceritakan kronologi penyakit yang menjangkit anaknya dalam tiga bulan terakhir. Sheena kini disebut masih tak sadarkan diri di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dia menceritakan awalnya Sheena mengonsumsi paracetamol yang diberikan oleh rumah sakit tempat anaknya dirawat karena mengalami demam tinggi hingga 40 derajat celcius. Usai diberikan obat, Desi mengatakan anaknya sempat muntah-muntah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Tiba-tiba dia bangun tidur bilang mau pipis terus dia bilang ‘Bunda aku mau pipis tapi nggak bisa keluar’,” tutur Desi dalam agenda konferensi pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan hari ini Rabu, 30 November 2022.

Kejadian itu menjadi permulaan bagi Sheena sebelum mengetahui bahwa dirinya mengidap gagal ginjal akut. Bocah berusia empat tahun itu menjalani perawatan di RSCM sejak 10 September 2022.

Kondisi menurun setelah cuci darah

Saat di RSCM, Sheena awalnya dirawat di ruang gawat darurat. Namun dia kemudian dipindahkan ke ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Keesokan harinya, dokter memberitahu Desi bahwa anaknya harus menjalani cuci darah sebagai pengobatan untuk mengeluarkan racun.

Sheena disebut sempat menjalani cuci darah selama 4 kali. Kondisinya pun sempat membaik. Akan tetapi kondisi Sheena kembali menurun setelah menjalani perawatan sekitar 4 hingga 5 hari tanpa alat bantu. 

“Gara-gara itu dia harus masuk PICU lagi. Yang awalnya dia masih sadar di hari Minggu dia harus pakai ventilator,” kata Desi.

Keluar darah dari mulut dan hidung hingga kejang-kejang

Desi menceritakan Sheena sempat mengalami pendarahan hingga koma. Akibatnya, asupan nutrisi yang diperlukan untuk proses penyembuhan tak maksimal. Sheena juga disbeut mengalami penurunan berat badan secara drastis.

“Dokter bilang sulit untuk mengembalikan seperti semula anak saya. Di situ saya melihat anak saya mengeluarkan darah dari mulut hidung, dia sampai kejang-kejang,” ujar Desi menjelaskan kondisi anaknya kala itu.

Desi menerangkan, bagian belakang kepala anaknya sampai terluka karena anaknya hanya bisa terbaring kaku di kasur. Adapun dalam keterangannya, saat ini kondisi Sheena telah sadar, matanya terbuka tapi tidak dapat merespons.

“Anak saya diracun. Dengan kata obat, tapi sebenarnya itu racun,” kata Desi.

Kementerian Kesehatan sebelumnya menyatakan gagal ginjal akut pada anak yang meningkat sejak Agustus hingga akhir Oktober lalu dipicu oleh konsumsi obat sirup yang mengandung Propilen Glikol (PG), Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol Butil Eter (EGBE) di atas ambang batas aman.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri pun telah menetapkan tiga perusahaan produsen obat sirup plus satu perusahaan pemasok bahan baku obat sebagai tersangka. Tiga produsen obat tersebut adalah PT Afi Farma, PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries sementara satu perusahaan pemasok bahan baku adalah CV Samudera Chemical.

Kementerian Kesehatan pun telah mendatangkan obat Fomepizole dari sejumlah negara untuk menangani pasien gagal ginjal akut. Menurut data Kemenkes hingga awal November lalu, terdapat 304 anak yang mengalami masalah tersebut dengan 159 diantaranya meninggal. 

ALFITRIA NEFI PRATIWI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus