Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Inovasi

13 Agustus 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alat Uji Obat Baru
INI kabar bagus bagi industri farmasi. Badan riset independen Australia, CSIRO, dan Axon Instruments Inc. sukses mengembangkan instrumen penguji potensi obat-obatan farmasi baru. Namanya CellPix.

Menurut Dr. Andy Blatz, Direktur Cell Based Screening Technology Axon, latar belakang kemunculan alat uji itu adalah kenyataan bahwa industri farmasi yang sedang mengembangkan obat-obatan baru mesti melakukan pengujian terhadap efek obat pada sel tubuh manusia dan hewan. Uji coba tersebut biasanya memakan waktu lama. Nah, CellPix mempersingkatnya.

"CellPix bekerja dengan cara menangkap dan menganalisis citra sel memakai suatu bahan kimia yang dapat menyala. Bahan kimia tersebut membuat ada beberapa bagian sel jadi kelihatan. Dari situlah kami dapat membandingkan efek dari beberapa obat," ujar Blatz kepada TEMPO melalui surat elektronik.

Untuk memproses secara otomatis gambar-gambar tersebut, dibutuhkan sistem komputasi khusus yang cepat dan intensif—sesuatu yang memerlukan teknik analisis gambar tercanggih CSIRO. Analisis gambar merupakan proses penguraian data dari sebuah citra. Spesifikasi analisis gambar sistem CellPix tergolong kompleks. Sistem tersebut memakai beberapa teknik sekaligus untuk mengidentifikasi pelbagai bagian sel—nukleus, sitoplasma, mitokondria, dan sebagainya—kemudian menggolongkan dan menginterpretasikan karakteristiknya.

Kelak sistem CellPix akan dipakai dalam industri pembuatan obat yang membutuhkan pemahaman tentang karakteristik sel, termasuk bentuk, pertumbuhan, serta pelbagai perubahan morfologi sel lainnya. CellPix juga akan membantu industri farmasi mengembangkan metode uji coba obat baru.

Sel Darah Penumbuh Hati

HATI-HATI bila Anda sakit hati. Kerusakan hati atau liver bisa disebabkan oleh alkohol, pemakaian obat secara berlebihan (overdosis), hepatitis, dan sebagainya. Kadang-kadang, dengan perawatan tertentu, sel-sel hati yang rusak bisa normal kembali secara alamiah. "Secara ajaib, hati memang dapat melakukan regenerasi dengan menggunakan sel-selnya sendiri," ujar Dr. Neil Theise dari New York University School of Medicine kepada Reuters.

Namun, bila hati pasien gagal meremajakan dirinya sendiri, dokter terpaksa melakukan transplantasi. Hanya, sulit mendapatkan donor hati. Di Amerika saja, lebih dari 68 ribu pasien menanti operasi cangkok hati. Selama dalam masa penantian itu, rata-rata sepuluh orang meninggal setiap hari.

Kini ada peluang menghidupkan kembali harapan para pasien kerusakan hati. Serombongan peneliti dari New York University School of Medicine berhasil melakukan eksperimen menumbuhkan sel hati dengan menggunakan stem sel darah—sebuah penemuan baru yang artinya seorang pasien bisa mendapatkan cangkok hati dari organ yang ditumbuhkan sendiri dari sumsum tulang.

Temuan ini membuktikan bahwa stem sel, yang juga dikenal sebagai induk sel, memang mampu memproduksi pelbagai variasi sel. Bukan tak mungkin dari stem sel kelak dapat diciptakan berbagai macam organ yang dibutuhkan oleh semua jenis operasi cangkok.

Rover Si Penjelajah Mars

PLANET Mars masih menjadi misteri bagi NASA. Itu sebabnya Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika ini tak henti melakukan misi ke Planet Merah tersebut. Akhir bulan lalu, NASA mengumumkan rencana peluncuran wahana baru yang lebih baik dan lebih besar ketimbang Mars Rover terdahulu.

Rover baru tersebut diklaim lebih besar dan lebih andal ketimbang wahana penjelajah Sojourner, yang sempat mengirimkan tayangan televisi ke seantero dunia dan memperlihatkan kondisi permukaan Mars inci demi inci. Sebagai perbandingan, Sojourner cuma sebesar kotak sepatu dan hanya mampu bergerak beberapa belas sentimeter per hari, sementara Rover baru sanggup menjelajah beberapa meter dalam satu hari.

Rover juga akan mengangkut beberapa instrumen canggih untuk mendeteksi adanya air sebagai salah satu tanda kehidupan di Mars serta meneliti struktur geologinya. "Rover berpotensi membawa bukan hanya terobosan dalam ilmu pengetahuan, melainkan juga pengalaman yang bermanfaat bagi misi selanjutnya," tutur Scott Hubbard, Direktur Program Mars NASA.

Untuk mendarat, Rover menggunakan parasut. Ini berbeda dengan Pathfinder dan Sojourner, yang memakai semacam bantalan udara raksasa sebagai penyangga.

Rover akan diangkut roket Delta II menuju Planet Mars pada 2003 dan mendarat setahun kemudian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus