Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Peran BRIN dalam Program Makan Bergizi Gratis: Genjot Teknologi Produksi dan Penyimpanan Bahan Pangan

Kepala BRIN menyebut peneliti mengembangkan teknologi pengolah pangan yang lebih terjangkau dan mudah digunakan UMKM.

23 Januari 2025 | 23.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah siswa menyantap makanan dari pembagian Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 004 Samarinda Utara, Samarinda, Kalimantan Timur, 20 Januari 2025. ANTARA/M Risyal Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan lembaganya ikut mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) lewat teknologi produk pangan. Program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu sudah berjalan sejak 6 Januari lalu di 238 titik yang tersebar di 31 provinsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami menyiapkan dari sisi kesiapan dan penguatan hulu pada produksinya,” kata dia di Gedung BRIN B.J. Habibie, Jakarta pada Rabu, 22 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski cenderung sibuk di hulu rantai pasok, Handoko menyebut BRIN juga berfokus di hilir, persisnya pada diversifikasi produk pertanian. Para peneliti BRIN juga mengembangkan teknologi pengolah pangan yang lebih terjangkau dan mudah diadopsi oleh usaha mikro, kecil, dan menengah di berbagai daerah. Dia berharap para pengusaha kecil bisa menjadi produsen yang mengasup bahan baku untuk kebutuhan MBG.

“Harapan pemerintah, (UMKM) menjadi produsen untuk makan bergizi di daerahnya sendiri. Jadi tidak mengambil dari daerah lain,” tutur Handoko.

Menyangkut distribusi dan logistik, teknologi buatan BRIN juga bisa dipakai untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan. Teknologi pembungkus, kata Handoko, bisa membuat bahan makanan awet hingga beberapa bulan. Sebagai contoh, inovasi pembungkus ini bisa diterapkan pada bahan mentah seperti cabai dan bawang. “Biasanya satu bulan sudah hancur. Tapi dengan teknologi yang ada di kami, setidaknya bisa disimpan sampai tiga bulan.

Presiden Prabowo sebelumnya menargetkan semua anak Indonesia menerima manfaat program MGB pada 2025. Dia menargetkan 3 juta anak sekolah menikmati program pada periode Januari-April 2025. Target itu ditingkatkan menjadi 6 juta pada April-Agustus nanti. Sampai hari ini, 23 Januari 2025, MBG sudah menjangkau 659 ribu anak di 31 provinsi.

“September 2025 itu kami harapkan 15 juta anak. Akhir 2025 target kami semua anak Indonesia bisa dapat MBG," kata Prabowo dalam sidang kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu lalu.

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam tulisan ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus