Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cangkok Otak untuk Tunanetra |
KARENA kecelakaan, Jerry, bukan nama asli, kehilangan penglihatannya sejak berumur 36 tahun. Namun, berkat suatu operasi cangkok di otaknya, pria yang kini berusia 62 tahun itu bisa kembali melihat kerlap-kerlip suatu bayangan seperti cahaya bintang.
Adalah para periset di Dobelle Institute, perusahaan peralatan kedokteran di New York, yang berhasil membuat Jerry dapat kembali menikmati indahnya cahaya. Para ilmuwan memberi Jerry kacamata yang dilengkapi kamera mungil di salah satu lensanya dan alat penentu jarak ultrasonik di lensa sebelahnya. Kedua perangkat tersebut dihubungkan dengan komputer kecil di pinggang. Gabungan alat-alat tadi lalu mengirimkan sinyal-sinyal ke permukaan elektrode yang telah terpasang di permukaan otak melalui kawat tipis yang masuk lewat bagian belakang telinga kanan. Elektrode-elektrode tadi merangsang sel-sel otak sehingga memungkinkan sistem penglihatan Jerry mampu menerima cahaya, membedakan gelap dan terang.
Menurut kantor berita AP, Jerry dapat menemukan maneken yang diletakkan di pojok suatu ruangan, berjalan ke arah selendang hitam yang digantungkan di tembok putih, lalu melilitkan selendang itu ke kepala boneka. Ia pun dapat mengenali huruf-huruf setinggi 3 sentimeter dari jarak 6,5 meter. "Tapi kemampuannya melihat masih sangat terbatas, hanya sejauh membedakan gelap-terang atau hitam-putih," kata William Dobelle, pendiri dan periset yang mengembangkan Dobelle Institute. Buat seseorang yang selama bertahun-tahun hanya melihat kegelapan, kemajuan semacam itu tentu sudah disyukuri.
Belajar dengan Guru Bayangan |
JARAK, ruang, dan waktu kini bukan lagi halangan untuk menimba ilmu. Untuk murid-murid di lokasi yang terpencil dan kekurangan tenaga pengajar, kini tersedia guru bayangan (hologram). Guru hologram ini dapat memberikan pelajaran dari suatu ruangan kepada ribuan siswa sekaligus yang terpencar-pencar di pelbagai tempat, pada waktu yang sama ataupun berbeda-beda.
Adalah Edex, pemasok koneksi internet untuk pendidikan terbesar di Inggris, yang memamerkan teknologi tersebut dalam ajang pameran teknologi pendidikan BETT 2000 di London, pekan silam. Dalam pameran tersebut ditampilkan bagaimana seorang guru matematika bernama Catharine Darnton mengajar dari suatu tempat sejauh beberapa kilometer.
Teknologi tersebut melibatkan satu kamera video dan komputer pengolah kartu pengurai sandi (encoding card). Kartu pengurai sandi mengubah gambar menjadi suatu format digital berkat bantuan beberapa peranti lunak khusus, yang kemudian dikirimkan ke komputer lain melalui jaringan internet. Pada komputer penerima, gambar tadi lalu diubah menjadi suatu tampilan hologram yang dapat dilihat dan didengar suaranya. Kunci keberhasilan sistem tersebut tergantung kecepatan koneksi internet. Itu sebabnya jaringan telepon biasa saja mustahil mampu menanganinya.
Perancang sistem tersebut, Duffie White, mengatakan bahwa sejatinya kreasinya itu mirip tayangan video. Hanya, para penonton tidak melihat sosok seorang guru di layar dan kamera, tapi dalam bentuk hologram (semacam bayangan hidup)seperti dalam film-film fiksi ilmiah. "Jadi, para murid tidak melihat layar, tapi benar-benar berhubungan dengan sosok hidup seorang guru yang sebaliknya tak dapat melihat mereka," kata White kepada CNN.
Gen Pembonsai Tanaman |
MEMBONSAI tanaman bisa dilakukan dengan berbagai teknik. Salah satu teknik terbaru bonsai adalah dengan rekayasa genetika. Teknik ini dipakai oleh para ilmuwan yang berhasil menemukan gen pengontrol pertumbuhan suatu tanaman. Gen yang dinamai BAS-1 tersebut memungkinkan seorang penggemar tanaman mengatur ketinggian rumput, pohon, dan tumbuhan lainnya sehingga mengurangi perawatan rutin seperti pemangkasan.
Para periset di Salk Institute for Biological Studies, San Diego, Amerika Serikat, berhasil memanfaatkan pengetahuan mereka tentang BAS-1 itu untuk membonsai tumbuhan di laboratorium. Hasilnya, tanaman tembakau yang biasanya tumbuh sampai dua meter dapat disusutkan menjadi tinggal 30 sentimeter.
BAS-1 adalah gen yang bertugas mengatur hormon pertumbuhansteroid brassinolidedi dalam jaringan tanaman. Hormon ini mirip steroid yang biasa dipakai para pemain sepak bola untuk memperkuat otot.
"Dalam penelitian, pengontrolan pertumbuhan dilakukan dengan menyeleksi brassinolide yang akan dibiarkan tumbuh," ujar Profesor Chory, salah satu anggota tim peneliti, kepada BBC Online. Profesor Chory dan koleganya menemukan BAS-1 ketika sedang mencari gen-gen yang memberi efek terbalik dari suatu mutasi kepada gen lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo