Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tips Kesehatan

30 Januari 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ludah dan Perilaku Agresif

PARA orang tua yang gelisah menghadapi kenakalan anaknya yang gemar tawuran mungkin perlu membaca hasil studi para ilmuwan di Universitas Chicago. Orang tua yang anaknya masih kecil pun mungkin jauh-jauh hari sudah bisa mencegah anaknya agar tak menjadi jago tawuran. Soalnya, menurut para peneliti, perilaku agresif seseorang—misalnya tawuran—ternyata bisa diramalkan sejak usia dini melalui tes saliva atau air ludah. Demikian kesimpulan hasil riset yang diungkapkan kantor berita Reuters pekan lalu.

Riset dilakukan terhadap 38 anak-anak pasien klinik untuk penderita perilaku menyimpang di Chicago. Semua pasien itu rata-rata punya IQ, keadaan sosial ekonomi, dan karakter etnis yang serupa.

Studi dilakukan dengan cara begini. Mula-mula periset mengumpulkan contoh ludah anak-anak itu selama kurun waktu dua tahun, lalu mengukur kecenderungan sikap agresif mereka. Kecenderungan itu dilihat dengan menghitung berapa kali mereka berkelahi, menggunakan mainan senjata, mengganggu orang lain atau binatang, mencuri, atau menunjukkan aksi kekerasan seksual.

Hasil tes ludah itu menunjukkan, jumlah kortisol (hormon penyebab stres) anak laki-laki berusia 7-12 tahun yang berperilaku agresif ternyata rendah. Mereka yang jarang stres malah dikenal sebagai anak yang bandel oleh teman-teman sekelasnya.

Profesor Keith McBurnett, yang memimpin studi, mengatakan bahwa gen pembentuk hormon anak-anak berperilaku menyimpang itu mungkin berbeda daripada gen milik anak normal. Karena itu, ia menyimpulkan, perilaku antisosial lebih berkaitan dengan faktor biologis ketimbang akibat pengaruh orang tua atau lingkungan. Sayang, periset belum mengetahui persis apa hubungan rendahnya jumlah kortisol dengan kecenderungan agresif.


Asam Folat Mencegah Bayi Cacat

NAMANYA keren, spina bifida, tapi akibatnya begitu mengenaskan. Spina bifida merupakan nama suatu penyakit gangguan saraf punggung yang bisa mengakibatkan bayi cacat atau lumpuh. Gangguan ini diakibatkan oleh kegagalan tulang belakang berkembang secara benar sehingga mengakibatkan jaringan saraf punggung terbelit-belit tak keruan. Gangguan ini menyebabkan penderitanya lumpuh. Anak-anak dan bayi yang menderita kelainan itu juga bisa mengalami hydrocephalus, yang membuat kepalanya membesar karena otaknya terisi air.

Semua gangguan ini mulai terjadi ketika bayi masih berada dalam kandungan. Tapi gangguan itu bisa dicegah dengan asam folat. Karena itu, ibu-ibu hamil perlu mencegahnya dengan banyak mengonsumsi asam folat, baik yang berupa makanan suplemen maupun diperoleh langsung dari sumbernya. Begitu kesimpulan komisi ilmiah pemerintah Amerika seperti dikutip Reuters, pekan silam.

Asam folat adalah vitamin B kompleks—juga biasa disebut vitamin B9—yang dikristalkan. Zat ini terdapat pada sayuran hijau, buah-buahan segar, daging, hati, dan ragi. Asam folat sebetulnya sudah lama dianjurkan oleh para ahli agar ditambahkan pada semua makanan dari tepung terigu, termasuk roti. Anjuran ini kini diperkuat oleh Committee on Medical Aspects of Food and Nutrition Policy (COMA). Dalam laporan terakhir komisi tersebut disebutkan, dari 93 bayi yang mengalami gangguan saraf (neural tube defects), 38 di antaranya dapat disembuhkan oleh pemberian tepung berisi asam folat.

Kasus gangguan tabung saraf pada balita cukup banyak terjadi di daratan Eropa. Di Inggris, Wales, dan Irlandia Utara, misalnya, ada 107 kasus pada 1998, dan di Skotlandia terdapat 74 pada 1997.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum