Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

Inspirasi Penanganan Limbah Hewan Kurban Saat Idul Adha, Darah Sapi Bisa Dibuat Jadi Obat Luka Bakar

Mahasiswa UGM menemukan cara mengubah darah sapi menjadi obat luka bakar, bisa jadi inspirasi cara menangani limbah kurban saat idul Adha

23 Juni 2023 | 15.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Idul Adha dan praktik ibadah kurban kerap meninggalkan masalah limbah. Seperti diketahui, jika tidak ditangani dengan baik, limbah hewan kurban seperti jeroan dan darah bisa menimbulkan risiko penyakit. Pemerintah DKI bahkan melarang warga membuang limbah hewan kurban ke badan air.  

Namun, dibanding sembarangan membuang limbah hewan kurban seperti darah, ada cara memanfaatkannya. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM memiliki cara untuk mengatasi permasalahan limbah tersebut.

Seperti dilansir dari laman resmi Universitas Gadjah Mada, yakni ugm.ac.id, lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM, yakni Rahmad Dwi Ardhiansyah, Riefky Pradipta Baihaqie, Muhammad Nuri Nuha Naufal, Muhammad Atabika Farha Nanda, dan Aprilia Maharani berhasil menemukan cara untuk mengkonversi limbah darah sapi menjadi obat luka bakar.

Obat yang berbentuk salep tersebut kemudian diberi nama Platelet Rich Plasma atau PRP yang diklaim dapat menyembuhkan luka bakar lebih cepat daripada produk lainnya, yakni dalam kurun waktu kurang dari 21 hari. Klaim tersebut didapatkan ketika salep luka bakar tersebut diuji coba pada seekor tikus yang menderita luka bakar dan dioles secara rutin setiap pagi, siang, dan malam.

”Selama satu bulan, kita olesi luka tikus ini setiap pagi, siang, dan malam ternyata bisa sembuh kurang dari 21 hari,” kata Rahmad Dwi Ardhiansyah saat menyampaikan hasil penelitiannya seperti dilansir dari laman ugm.ac.id.

Ide pembuatan salep tersebut berawal dari salah satu anggota tim yang pada saat itu sedang melakukan kuliah lapangan di Rumah Potong Hewan atau RPH Giwangan Yogyakarta. Dalam proses pemotongan tersebut, limbah darah sapi dibuang secara percuma, padahal satu ekor sapi dapat menghasilkan darah sebanyak 28 liter. “Kita mencoba membuat satu inovasi untuk memproses darah sapi bisa bermanfaat,” ujar Riefky yang merupakan salah satu anggota dalam kelompok tersebut. 

Pilihan Editor: Kisah Putra Siregar Tiga Kali Pecahkan Rekor Kurban Terbanyak di Indonesia

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus