Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Lembaga Falakiyah PBNU: Kedua Kalinya Matahari di Atas Kabah, Waktu Tepat Menentukan Arah Kiblat

Jumat 15 Juli 2020, menurut Lembaga Fakiyah PBNU terjadi Roshdul Qiblat, yaitu kejadian di mana posisi matahari berada tepat di atas Kabah.

15 Juli 2022 | 17.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ratusan umat muslim berdoa di sekitar kabah pada hari-hari terakhir ibadah haji di Masjidil Haram di kota suci Mekah, Arab Saudi 10 Juli 2022. REUTERS/Mohammed Salem

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Roshdul Qiblat adalah peristiwa unik di mana kedudukan matahari yang dipandang dari bumi akan tepat berada di atas Kabah. Dengan memperhitungkan melalui berbagai metode ilmu falak, peristiwa unik ini akan terjadi pada pukul 12.27.38 waktu Saudi Arabia. Saat peristiwa tersebut terjadi, bayang-bayang segenap benda yang tegak lurus pada paras air dan tersinari cahaya matahari, akan sejajar dengan arah kiblat daerah setempat. Peristiwa ini tercatat dalam Almanak Hijriah Nahdlatul Ulama 1443-1444 Hijriah (2022) yang diterbitkan oleh Lembaga Falakiyah PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut terminologi ilmu falak, Roshdul Qiblat merupakan peristiwa ketika matahari tepat berada di titik zenith Kabah. Ini merupakan peristiwa yang dialami matahari dalam siklus gerak semu tahunan sekaligus sebagai perwujudan dari perputaran bumi mengelilingi matahari (revolusi bumi) dan miringnya sumbu rotasi bumi. Pada siklus tersebut, kedudukan matahari akan berpindah secara teratur dari utara menuju selatan dan sebaliknya. Dalam penjelasan terminologi menurut ilmu falak, siklus tersebut berlangsung di antara garis balik utara (23,5 derajat lintang utara) dan garis balik selatan (23,5 derajat lintang selatan). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hakikatnya, setiap titik di antara garis balik utara dan garis balik selatan akan ditempati dua kali dalam setiap tahun Miladiyah. Akibatnya, kota suci Makkah al-Mukarramah dengan Ka’bah sebagai pusat kotanya, akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengalami peristiwa Roshdul Qiblat dua kali. Sebab, matahari dalam kota tersebut berada pada garis lintang 21 derajat 25 detik, tepat dengan titik koordinat Ka’bah. Saat peristiwa ini terjadi, nilai deklinasi matahari akan berdekatan dengan nilai garis lintang kota Makkah. Hal ini mengakibatkan, jika terjadi kulminasi atas di Makkah, matahari akan berkeduduk tepat di titik zenith Makkah.

Selama peristiwa Roshdul Qiblat, setiap benda yang tegak lurus pada paras air di kota Makkah akan kehilangan bayangannya. Sebaliknya, jika bayangan dari benda yang sama, tetapi berada di luar kota Makkah dan tersinari matahari, akan tepat sama dengan arah kiblat daerah tersebut. Peristiwa ini juga menjadi salah satu metode yang akurat dalam mengukur arah kiblat.

Pada 2022 Miladiyah, Roshdul Qiblat merupakan peristiwa yang kedua atau terakhir yang terjadi di Makkah. Peristiwa ini terjadi pada Jumat Pahing, 15 Dzulhijjah 1443 Hijriah atau 15 Juli 2022 pada pukul 12.27.38 waktu Saudi Arabia. Di Indonesia, peristiwa ini terjadi pada pukul 16.28 Waktu Indonesia Barat (WIB) dan 17.28 Waktu Indonesia Tengah (WITA). Sementara itu, Roshdul Qiblat pertama 2022 Miladiyah terjadi pada Kamis Legi sampai Sabtu Pon yang bertepat pada 14-16 Dzulhijjah 1443 Hijriah (14-16 Juli 2022). Peristiwa ini terjadi pada waktu yang sama.

Di Indonesia, Roshdul Qiblat dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan pengukuran arah kiblat yang akurat, tepatnya di sebagian besar wilayah negara ini, kecuali di provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Sebab, di daerah tersebut matahari telah terbenam sebelum Roshdul Qiblat terjadi. Sementara itu, di provinsi pulau Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara, kedudukan matahari sudah cukup rendah sehingga berpeluang besar sudah tidak terlihat lagi.

Saat Roshdul Qiblat terjadi, kita cukup mencari benda yang terpasang tegak lurus pada paras air sebagai acuan kita menentukan kiblat secara akurat. Alat yang paling sempurna untuk menunjang kegiatan tersebut adalah beban pendulum (lot) yang digantung pada tali. Selain itu, jam yang sudah terkalibrasi, seperti jam digital dalam smartphone. Tepat pada jam terjadinya Roshdul Qiblat, tandailah bayangan benda tersebut di tanah. Bayang-Bayang tersebut akan sama dengan arah kiblat.

RACHEL FARAHDIBA R 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus