Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Philips membuat gebrakan baru. Perusahaan elektronik asal Belanda itu berhasil menciptakan lensa mini berdiameter tak lebih dari 3 milimeter, namun kemampuannya setara dengan lensa yang jauh lebih besar. Karena bentuknya yang mungil, lensa ini dengan mudah bisa dipasang di handphone berkamera atau di alat monitor rahasia.
Berbeda dengan lensa biasa yang menyesuaikan fokusnya dengan memaju-mundurkan dua lensa melalui gerakan mekanis, lensa baru ini menggunakan sejenis cairan di dalam tabung kaca. Cara kerjanya, saat pengguna mengarahkan lensa ke suatu obyek, tegangan listrik dari baterai mengalir ke dalam cairan. Hasilnya, cairan mengembang, memenuhi tabung mini sehingga seolah lensa tadi memanjang dan fokus sempurna pun dapat ditangkap. Karena mekanismenya yang menggunakan cairan, Philips mempatenkan produk ini dengan nama FluidFocus.
Stein Kuiper, pakar dari laboratorium Philips di Eindhoven, mengatakan, karena rancangan lensa ini sangat sederhana, biaya pembuatan pun sangat murah. "Konsepnya sangat sederhana. Kami kira, harganya akan sangat murah," ujar dia.
Maling Caplang, Waspadalah
Para maling boleh saja waspada saat beraksi sehingga tak meninggalkan jejak sidik jari. Tapi yang tak pernah mereka pikirkan, mereka bisa tertangkap gara-gara telinga mereka sendiri.
Biasanya, sebelum beraksi, maling akan menempelkan telinganya ke jendela atau daun pintu untuk nguping apakah penghuni rumah sudah tidur. Nah, jejak telinga itulah yang, mirip sidik jari, akan mudah dilacak polisi.
Pelacakan itu bisa dilakukan melalui program komputer khusus ciptaan tim peneliti dari University of Leeds, Inggris. "Inilah program pertama di dunia yang mampu membaca sidik telinga," kata Profesor Guy Ritty, ketua tim.
Cara kerja pelacakan ini mirip cara melacak sidik jari. Petugas forensik akan menyapu seluruh lokasi terjadinya kejahatan untuk menemukan jejak telinga yang tertinggal. Begitu ditemukan, dengan taburan serbuk kimia khusus, jejak menjadi kasat mata, lalu dipotret. Potret inilah yang kemudian dimasukkan ke pangkalan data berisi ribuan, mungkin jutaan, jejak telinga. Dengan bantuan program buatan tim dari Leeds tadi, proses membandingkan jutaan daun telinga itu akan berlangsung secepat kilat.
Nah, para maling, apalagi yang telinganya begitu caplang, waspadalah , waspadalah....
'Kipas' Pembasmi Virus
Kekhawatiran akan berbagai wabah penyakit tak lama lagi akan berkurang. Ini berkat kerja keras sejumlah ilmuwan dari University at Buffalo, AS, yang berhasil membuat kipas pembasmi segala macam bibit penyakit. BioBlowerdemikian nama alat ituakan segera menjadi perkakas rumah tangga mahapenting. Maklum, alat ini mampu memusnahkan biang anthrax, cacar, SARS, influenza, tuberkulosis, dan sumber penyakit mematikan yang biasa melayang di udara.
Alat ini membasmi patogen dengan cara mensterilkan udara di dalam ruangan. "Racun biologis bisa lenyap seketika," ujar Jim Garvey, profesor kimia penemu BioBlower. Karena bentuknya yang kecil, alat ini bisa dijinjing prajurit di medan perang senjata biologis atau petugas kesehatan di rumah sakit.
Menurut Garvey, biaya pemakaian BioBlower sangat murah karena saringan udara di dalamnya tak perlu diganti, cukup dibersihkan saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo