Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi mereka yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi tinggi, mengenakan masker merupakan hal biasa. Tapi, di tangan Joao Paulo Lammoglia, masker bukan cuma alat untuk melindungi paru-paru dari polusi udara. Desainer teknologi asal Rio de Janeiro, Brasil, ini menggagas konsep pembangkit listrik mini yang dihasilkan dari sebuah masker yang ramah lingkungan.
Tampilan alat bernama AIRE Mask ini tidak beda dengan masker pada umumnya, hanya sedikit lebih tebal dan dilengkapi kabel yang bisa dihubungkan ke iPhone. Selain menyaring udara, bagian dalam masker ini dipasang turbin udara kecil untuk membangkitkan listrik.
Prinsip kerjanya sederhana. Pada saat masker dikenakan, daya dorong embusan udara ketika penggunanya bernapas dimanfaatkan untuk memutar turbin. Energi dari putaran turbin selanjutnya dikonversi menjadi listrik yang bisa disimpan di baterai. Energi yang dihasilkan bisa juga digunakan untuk mengisi baterai iPhone dan gadget berdaya listrik kecil lainnya.
Menurut Lammoglia, turbin di dalam masker bisa menghasilkan listrik dari embusan napas saat Anda tidur ataupun beraktivitas normal lain, semisal membaca buku. ”Masker ini bisa digunakan setiap saat, di dalam ataupun di luar ruangan,” kata Lammoglia. Walhasil, masker ini bisa menghasilkan energi 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Semakin kuat udara terembus—semisal saat bersepeda atau joging—semakin besar potensi listrik yang dihasilkan.
AIRE Mask meraih penghargaan RedDot Award Design Concept 2011 untuk kategori energi, yang diumumkan pada Januari lalu. Saat ini Lammoglia masih terus mematangkan konsepnya agar bisa diproduksi dan dipasarkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo