Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Mendingan Terbang Dengan ULP

Pesawat jenis ultra light plane, pesawat ringan menggunakan prinsip kapal terbang, beratnya 80-130 kg, memakai mesin sepeda motor yang kekuatannya dibawah 40 pk. (ilt)

23 Oktober 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAK usah repot jika jalan macet di Puncak. Dengan mesin sepeda motor Yamaha atau Suzuki, anda bisa terbang dari Bandung dan mendarat di lapangan parkir Senayan. Ini bukan khayalan. Pernah Ir. Herudi Kartowisastro, Direktur Lembaga Instrumentasi Nasional (LIN) LIPI, menerbangkan pesawat mini itu berkeliling Pondokjati, Jakarta. Bahkan jarak Wonogiri-Solo (45 km) sudah ditempuhnya dalam tempo hanya 25 menit. Bernama Ultra Light Plane (ULP), pesawat itu sangat ringan, hanya 80-130 kg. Bentuknya sangat sederhana, seperti pesawat terbang biasa tapi tanpa tubuh. (jak enam bulan lalu, sedikitnya 10 ULP--sebagian diimpor dalam bentuk jadi dari Amerika --sudah terpakai di indonesia. ULP yang dirakit sendlri oleh Herudi, di garasi mobilnya, memiliki sayap selebar 80 cm dan bentangannya 10 m, terbuat dari dacron (kain sintetis yang biasa dibikin bahan pakaian) yang dilapisi plastik supaya kedap udara. Persis di bagian tengah sayap--sebelah belakang-kemudi menempelkan mesin Cuyana, yang biasa dipakai untuk menggerakkan kcreta salju (snow mobile), berkekuatan 30 PK. Mesin itu sudah dimodifikasi pada bagian belakangnya ditempelkan sebuah baling-baling. Berbagai jenis mesin sepeda motor di bawah 500 cc bisa dimodifikasi, menurut Herudi, asal kekuatannya di bawah 40 PK. Kerangkanya terbuat dari pipa aluminium jenis 6061-T6. Pipa itu menghubungkan sayap dengan ekor pesawat, vang dibikin jadi dua bagian: vertikal dan horisontal. Yang vertikal berfungsi mengatur naik-turunnya pesawat, sedang ekor horisontal mengendalikan pesawat untuk membelok ke kiri dan ke kanan. Pesawat ini memang menggunakan prinsip kapal terbang, yaitu kontrol tiga sumbu (tbree exist control). Sayapnya pun dilengkapi aleron, alat untuk mengatur terbang miring dan berputar. Dengan kerangka pipa aluminium juga, di bawah mesin, ada kursi, satu-satunya untuk pengemudi. Ada 3 roda kecil sebesar piring makan -- satu di depan dan dua di belakang--yang digerakkan mesin ketika pesawat landing atau take off: Kabel kecil memainkan sayap, atau menggeser ekornya. Ide membuat ULP di Amerika, 1978 berasal dari layang gantung bermesin (motorized hanggliding), tapi jelas ULP lebih mampu terbang miring dan berputar, sampai ketinggian sekitar 300 m. lebih penting lagi, pesawat itu bisa dibongkar-pasang dalam tempo 40 menit. Ia hanya membutuhkan lapangan sepanjang 20 m untuk landing dan 30 m untuk take off: Karena tanpa kabin, awaknya harus pakai helm, kacamata dan jaket. Kecepatannya maksimal hanya 80 km per jam, dcngan bahan bakar bensin campur (2 taks), bukan avtur. "Satu liter untuk terbang, 8 atau 9 km," ungkap Herudi. "Kalau mesinnya ngadat di udara, pesawat ini bisa aman mendarat sebagaimana layang gantung biasa." Di Amerika sekarang ULP cukup populer sebagai sarana olahraga dirgantara. Di sana harganya sekitar US$ 4.000 (Rp 2,6 juta). Sejak September lalu kepolisian di Monterey Park dan Downey (kota kecil di pinggiran Los Angeles) menggunakan pesawat itu untuk patroli rutin, menguber pencuri mobil dan perampok. Biaya operasionalnya hanya US$ 5 per jam terbang dibandingkan dengan helikopter sampai US$ 600 per jam terbang. Di Indonesia, selain unuk olahraga dirgantara, ULP bisa bermanfaat untuk mengecek waduk, atau kegiatan pertanian lain. Dan, tentu, mengasyikkan unnlk rekreasi. Selaku Ketua FASI Bidang Layan, Clantung, Ir. Herudi Kartowisastro sedang menghubungi Departemen Perhubungan untuk menyusun ketentuan tentang ULP di Indonesia. Dia juga, katanya akan membentuk organisasi penggemar ULP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus