Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mengenal Grey Wolf, Helikopter Pasukan Gerak Cepat AS Terbaru

Angkatan Udara AS mendapat tambahan helikopter angkut baru yang disebut sebagai Grey Wolf MH-139. Untuk mengamankan silo rudal balistik antarbenua.

28 Desember 2019 | 06.12 WIB

Helikopter baru Angkatan Udara AS,  MH-139 Grey Wolf., yang diluncurkan 19 Desember 2019 (boeing.com)
Perbesar
Helikopter baru Angkatan Udara AS, MH-139 Grey Wolf., yang diluncurkan 19 Desember 2019 (boeing.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Komando Serangan Global Angkatan Udara AS mendapat tambahan helikopter angkut baru yang disebut sebagai MH-139 Grey Wolf. Helikopter ini dirancang untuk membawa pasukan reaksi cepat menanggapi insiden atau serangan di salah satu dari ratusan silo rudal balistik antarbenua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Ini akan menimbulkan kengerian di hati banyak orang," kata Jenderal Timothy Ray, Komandan Komando Serangan Global Angkatan Udara AS pada upacara penamaan di Duke Field, 19 Desember 2019, seperti dikutip Defence-blog.com. "Jangkauannya benar-benar melekat pada bidang ICBM  (peluru kendali balistik antarbenua) yang kita miliki."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Ray, helikopter ini bisa berfungsi untuk mengangkut pasukan gerak cepat dalam jumlah besar sekaligus melakukan serangan.  "Itulah yang dibutuhkan untuk misi keamanan nuklir."

Menurut Popular Mechanics, 20 Desember 2019, Grey Wolf sebenarnya adalah helikopter AugustaWestland AW139 yang didesain ulang. Meskipun Boeing telah memproduksi helikopter serang AH-64 Apache dan transportasi berat CH-47 Chinook, namun dinilai tidak cukup cepat untuk mengemban tugas khusus ini.

Pilihan akhirnya jatuh ke AugustaWestland, yang telah memproduksi 900 AW139 untuk pelanggan di seluruh dunia.
Menurut Boeing, Grey Wolf lebih cepat lima puluh persen dari helikopter "Huey" UH-1N yang saat ini melayani pasukan keamanan Angkatan Udara.

Grey Wolf juga dapat terbang 50 persen lebih jauh dan membawa 2 ribu kg lebih banyak kargo. Boeing mengatakan bahwa Grey Wolf akan menghemat hingga satu miliar dolar AS biaya perawatan. Angkatan Udara berencana untuk membeli 84 Grey Wolves seharga Rp 33 triliun.

Grey Wolf adalah helikopter multi-peran, sehingga disebut sebagai MH-139. Pesawat ini dirancang untuk menghadapi teroris yang mencoba masuk ke silo rudal nuklir. Bisa juga sebagai helikopter VIP Angkatan Udara.

Grey Wolf dapat membawa hingga 15 orang dan memiliki pintu geser untuk memfasilitasi penggunaan senapan mesin medium M240 yang dipasang di jendela. Pesawat ini juga dilengkapi peredam sinar inframerah untuk menangkal serangan rudal yang dipandu inframerah.

Majalah Air Force menyebutkan,  Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom di Montana, Pangkalan Angkatan Udara FE Warren di Wyoming, dan Pangkalan Angkatan Udara Minot di Dakota Utara masing-masing akan menerima 11 Grey Wolf. Pesawat lainnya akan digunakan di Pangkalan Gabungan Andrews di Maryland dan Pangkalan Udara Yokota di Jepang untuk transportasi VIP. Beberapa akan digunakan di  Pangkalan Angkatan Udara Fairchild.

POPULAR MEHANICS | DEFENCE-BLOG

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus