Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Minum Air Kandang Hujan

18 Mei 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BAGI Purwono, hujan disertai petir menggelegar adalah tanda alam memberi rezeki yang melimpah. "Air hujan dengan banyak petir paling basa sehingga ionisasinya mudah," kata jebolan kelas IV sekolah dasar di Dusun Bunder, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, ini.

Purwono tak sedang membual. Dalam dua tahun ini, dia rajin menadah hujan, lalu menyaringnya, menyetrumnya, hingga airnya layak minum. Alat-alat penyuling air hujan itu ia buat sendiri memakai perkakas bekas dan murah. Satu set alat penyuling "made by Purwono" itu harganya tak lebih dari Rp 100 ribu.

Alat suling itu ditaruh di sebuah ruangan seluas lapangan tenis di belakang rumah Romo Vincentius Kirjito di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Dari pastor Katolik 62 tahun itu pula Purwono belajar menyuling air hujan, memahami kandungannya, hingga ia bisa dengan fasih berbicara soal keasaman dan kebasaan air hujan secara ilmiah.

Kepada Tempo pada dua pekan lalu, Purwono menunjukkan bagaimana ia menyuling 2,5 liter air selama 2,5 jam dan hasilnya layak minum. "Kualitasnya jauh lebih baik dibanding air tanah," ujarnya. Bagaimana ia tahu kualitasnya lebih baik? Purwono mengujinya dengan alat potential of hydrogen (pH) meter dan mencocokkannya dengan batas aman kandungan air yang diatur Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010.

Air hujan itu dituang di dalam tabung bejana yang dialiri listrik arus searah berdaya 32 volt. Purwono merangkai sendiri konverter arus searah itu karena listrik untuk perumahan umumnya dua arah 250 volt. Pengubah arus berdaya besar itu tak dijual di toko. Purwono perlu pengubah arus berdaya besar karena air hujan mengandung zat padat yang rendah. "Karena itu, air hujan bukan penghantar listrik yang baik," katanya.

Konverter itu dibuat bercabang untuk mengalirkan arus positif dan negatif. Proses elektrofikasi pun dimulai. Gelembung-gelembung air muncul tanda molekulnya sedang melepas ion. Ion itu terbagi lagi menjadi positif dan negatif. Air dengan kandungan ion negatif itulah yang siap minum karena tak lagi mengandung logam dari zat asam hujan.

Menurut Purwono, lama ionisasi bergantung pada jumlah air hujan yang disuling. Rata-rata 1 liter per jam dengan arus 250 volt. Ketika diukur memakai pH meter yang banyak dijual di toko, jarumnya menunjuk angka 7,5, artinya air itu sudah basa dan kandungan logamnya 30 miligram per liter.

Sedangkan di tabung positif, kandungan zat padat terlarut hanya 2-4 miligram per liter. Pemerintah menetapkan kadar basa air layak minum 6,5-8,5 dan kandungan zat padatnya 50 miligram per liter. Itulah kandungan rata-rata mineral dalam air yang umum diminum oleh kita. "Air hujan dengan petir itu pH rata-ratanya 7,5," ujar Purwono.

Ketika pH meter dicelupkan ke air sumur di sana, tertera angka 6,5. Karena itulah, kata Purwono, air hujan yang disuling jauh lebih baik dibanding air tanah. Keberhasilannya menyuling itu ia tularkan ke penduduk di desanya dengan membentuk komunitas Kampus Kandang Hujan.

Kampanye mencintai air dan menyuling air hujan itu dilakukan Romo Kirjito sejak 2001. Sejak belajar di seminari, Kirjito belajar khusus tentang air dan cahaya. Gereja Klaten mengutusnya ke Desa Bunder di lereng timur Merapi karena daerah yang berada di ketinggian 400 meter dari permukaan laut itu kesulitan air akibat tanahnya terlapis erupsi.

Awalnya, menurut Kirjito, penduduk enggan mengikuti anjurannya dan memilih membeli air kemasan karena malu meminum air hujan. Lambat-laun kampanyenya mulai berhasil. Purwono adalah warga desa yang pertama dan paling tekun belajar dengannya. "Saya ingin penduduk desa memahami air secara ilmiah kendati tak bersekolah," ucapnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus