Misi Phoenix di Mars

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan meluncurkan sebuah misi besar: pendaratan Phoenix di Mars, pada Agustus ini. Phoenix adalah pesawat ruang angkasa yang bisa berubah menjadi robot penggali. Phoenix diperkirakan mendarat pada Mei 2008 di kutub utara planet merah tersebut. Kutub ini diyakini sebagai daerah yang menyimpan kehidupan karena ada lapisan es.

Pesawat ruang angkasa ini dilengkapi laboratorium dan peralatan yang lengkap. Tugas pesawat ini menemukan molekul organik di Martian Arctic, kawasan yang kaya es di Mars. Tujuannya, mencari bukti kehidupan yang ada atau pernah ada di planet itu.

Pesawat Ramah Lingkungan

Mirip piring terbang. Inilah pesawat rancangan Etnel Straatsma, ahli penerbangan Universitas Teknologi Delft, Belanda. Dibanding pesawat konvensional yang berbentuk tabung, pesawat komersial ini hanya melepas kurang dari 50 persen karbondioksida karena memakai hidrogen. Tanpa suara bising pula.

Straatsma mengatakan, pesa­watnya menggunakan baling-ba­ling sehingga lebih hemat bahan bakar. Suara bising baling-baling akan diredam dengan sepasang baling-baling lain yang berputar berlawanan arah. Adapun tubuh pesawat terbuat dari serat plastik yang setengah kali lebih ringan dibanding aluminium.

Rancangan pesawat ini telah mendapat persetujuan Komisi Penerbangan Uni Eropa. Dukungan itu diberikan karena kekhawatiran terhadap tingkat emisi gas buang pesawat yang makin tinggi. Saat ini, pesawat terbang menyumbang dua persen emisi dunia. Pada 2050 nanti diperkirakan emisi pesawat bertambah menjadi lima persen.