Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Octorotor, Sang Pemburu

30 Mei 2011 | 00.00 WIB

Octorotor, Sang Pemburu
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

SETIAP hari, tak kurang dari sepuluh sepeda motor di Jakarta Raya dicuri. Menurut polisi, wilayah Jakarta Pusat paling rawan oleh tindak kejahatan macam itu. Yang mengkhawatirkan, tren tindak kriminal ini pun terus merambat naik.

Nah, robot buatan sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Bandung ini bisa menjadi solusi yang dinanti polisi. Namanya octorotor. Inilah heli superminidiameternya sekitar 40 sentimeteryang didesain memantau satu obyek terus-menerus dari udara. Tim khusus mahasiswa Jurusan Elektro Kendali Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB memang merancangnya jadi robot pengintai.

Noviyantoro Sadewo, anggota tim, menjelaskan bahwa nama octorotor dipilih karena pesawat heli ini punya delapan baling-baling. Empat baling-baling panjang berputar ke kanan, sedangkan sisanya yang lebih pendek berpusing ke arah berlawanan.

Model putaran baling-baling macam itu, kata Noviyantoro, penting untuk menjaga keseimbangan. Selain itu, getaran badan pesawat jadi lebih minim sehingga tidak mengganggu fungsi kamera. Octorotor memang dileng¡©kapi kamera pengintai.

Ada lagi kelebihan alat ini. Ia dilengkapi chip yang bisa diisi gambar obyek yang akan dikuntit. Selain itu, octorotor dipasangi global positioning system untuk mengenali medan.

Cara kerja alat ini cukup sederhana. Pada ketinggian maksimal 70 meter, robot terbang ini mencari target melalui kamera yang terpasang di bagian depan. Setelah menemukan buruan, robot lalu menguncinya. Setelah itu, dengan otomatis, jika target bergerak, octorotor membuntutinya. Melalui gelombang radio, gambar obyek dikirim ke layar pengendali.

Sayangnya, robot heli ini baru bisa bertahan setengah jam dalam tugas pengintaian. Kecepatannya pun baru 20 kilometer per jam. Kelemahan lain: jarak pengendali robot belum bisa jauh-jauh, maksimal 500 meter dari alat ini. Tapi tim mahasiswa ITB sudah bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional untuk menyempurnakan ciptaannya ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus