Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MENGGUNAKAN anjing pelacak untuk mencari korban di reruntuhan bangunan atau longsoran tanah sudah lumrah. Tim mahasiswa teknik geofisika Institut Teknologi Bandung menemukan metode lain, yakni dengan alat Ground Penetrating Radar atau Geo Radar. Kalau temuan mereka sudah sempurna, anjing pelacak boleh istirahat.
Geo Radar merupakan pengembangan dari alat pendeteksi sumber air dan minyak. Iqbal Fauzi Aditama,Yuhanas Yulianto, danRifki Mega Saputra mengubahnya menjadi detektor untuk menemukan orang di reruntuhan bangunan atau timbunan tanah.
September 2014, mereka menguji purwarupa Geo Radar seharga Rp 300 juta itu di Taman Pemakaman Umum Cikutra, Bandung. Mereka memindai dua kuburan. Hasilnya, gelombang radar yang dipancarkan alat itu mampu mendeteksi daging dan tulang manusia yang dikubur.
Juni lalu, di lokasi pembangunan gedung baru di kampus ITB, mereka kembali mencoba mengoperasikan Geo Radar. Tapi kali ini hasilnya kurang bagus. "Tanah hasil penggalian kurang padat. Getaran dan sinyal elektromagnetik kendaraan juga mengganggu alat," kata Iqbal Fauzi, Selasa pekan lalu.
Metode yang mereka pakai sama dengan cara yang digunakan para arkeolog untuk mencari kerangka makhluk purba atau artefak. "Tapi untuk pencarian korban tanah longsor baru kami," ujar Iqbal. Gagasan itu telah mereka paparkan langsung ataupun melalui poster di International Symposium on Earthquake and Disaster Mitigation di ITB. Mereka juga membawa inovasi ini ke konferensi Gravity, Electrical & Magnetic Methods and Their Applications di Chengdu, Cina, tahun lalu.
Secara keseluruhan, menurut Iqbal, terbukti Geo Radar bisa dipakai mencari sosok makhluk di dalam tanah, meski belum mampu mengidentifikasi mana mayat manusia dan hewan. Cuma, menurut dia, untuk dipakai di lokasi tanah longsor, alat tersebut perlu disempurnakan. "Diperkirakan cukup sulit di lokasi tanah longsor, tapi secara teori bisa dilakukan," ucapnya.
Rencananya, tahun depan, dengan bekal dana Rp 40 juta dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ITB, Iqbal dan kedua rekannya akan melanjutkan riset mereka. "Alat akan dicoba di lokasi tanah longsor yang berkontur dan berlereng," kata Iqbal.
Geo Radar merek Mala Ramac X3 Antenna 500 MHz
Kabel
Laptop
Aki 12 volt
Tongkat kayu
Geo Radar diikat di bagian tengah tongkat kayu.
Geo Radar disambungkan ke laptop menggunakan kabel.
Geo Radar memindai makam dengan cara seperti menyetrika baju.
Hasil pemindaian dilihat di laptop.
Data pantulan gelombang radar berupa citra atau penampang lapisan tanah kemudian diolah oleh aplikasi ReflexW.
Hasilnya berupa gelombang hiperbolik pada layar komputer, yang kemudian dianalisis untuk menentukan mana tanah, daging, atau tulang manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo