Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pedagang yang curang sering memasukkan bangkai ayam ke daging ayam segar yang mereka jual. Para pembeli pun rugi. Terinspirasi hal itu, Yatri Drastini, 50 tahun, peneliti Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, membuat pendeteksi praktis untuk membedakannya.
Yatri memberi nama pendeteksi ini Durante. Nama ini mengingatkan orang pada Jimmy Durante, aktor Amerika Serikat yang amat kesohor pada akhir abad ke-19. Padahal artis itu tak ada hubungannya sama sekali dengan Durante made in Yatri. Si peneliti memilih nama itu untuk daging ayam busuk yang baunya tak terkira—seperti bau durian yang meruyak.
Durante adalah modifikasi malachite green. Bahan utama pewarna pakaian, antiseptik, dan pembasmi bakteri pada ikan ini dipakai Yatri ketika meneliti hemoglobin pada darah sapi, 1997. Waktu itu, ia mencampurnya dengan hidrogen peroksida (H2O2).
Durante hanya dapat dipakai untuk mendeteksi daging ayam. Caranya, teteskan cairan itu ke ekstrak darah ayam dari sepotong daging yang dicacah. Jika warnanya hijau tua, dipastikan itu daging bangkai. Andai tetap biru atau tak berubah warna, artinya daging segar. ”Hanya perlu dua tetes Durante dan waktu semenit untuk mengetahui kondisi daging ayam,” kata Yatri.
Perubahan warna itu terjadi karena ayam yang mati sebelum dipotong menyimpan hemoglobin lebih banyak dibanding yang disembelih. Yatri mengklaim ketepatan Durante mencapai 95 persen. Alat ini belum dijual di toko karena hak ciptanya belum kelar diurus. Dinas Peternakan Yogyakarta memakainya untuk menertibkan penjualan daging ayam bangkai.
Jika urusan hak cipta selesai, Yatri berniat mengemas cairan itu seperti obat tetes mata atau stik sekali pakai. Ia juga sedang memodifikasi warna hasil uji menjadi kuning karena hijau tua tak terlalu mencolok. ”Supaya praktis dipakai ibu-ibu rumah tangga,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo