Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BIOPS Agrotekno Indonesia, perusahaan start-up (rintisan) dari Bandung, merancang sistem irigasi pintar yang dinamai Encomotion, yang bisa mengalirkan air bercampur penyubur secara otomatis. Pemberian cairan dan nutrisi efisien karena sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Encomotion diadaptasi dari kebiasaan petani menyirami tanaman dengan campuran air dan pupuk cair. Sistemnya memperbaiki efisiensi penyiraman dengan mengatur aliran dalam tetesan yang turun perlahan. ”Seperti cairan infus ke pasien, lebih tepat sasaran,” kata Chief Technology Officer BIOPS Agrotekno Nugroho Hari Wibowo, pertengahan September lalu.
Menurut Nugroho, penyiraman langsung dengan banyak air seperti yang biasa dilakukan para petani kurang efektif. Zat penyubur dan nutrisi banyak terbuang. Sebab, tanaman menyedot cairan dan nutrisi secara perlahan. Perangkat Encomotion dirancang untuk mengetahui seberapa haus tanaman ketika cuaca panas.
Dengan model ini, penyiraman tanaman tidak lagi menggunakan tenaga manusia. Jumlah air dan penyubur yang mengalir bisa diatur lebih efisien. Dengan pengaturan sistem lewat aplikasi, pemilik lahan atau petani bisa memantau sistem penyiraman lewat komputer atau telepon seluler - pintar.
Dirintis sejak 2016, sistem penyuplai air dan nutrisi ini dibuat oleh tim beranggotakan enam orang, yaitu Nugroho, Muhammad Fahri Riadi, Mohammad Ihsan Novandika, Gendipatih, Dally Chaerul dan Malikul Ikram. Mereka lulusan Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia. Karya mereka turut dipamerkan dalam ITB-CEO Net & Entrepreneurship Festival di Aula Timur ITB pada 18 September lalu.
Perangkat Encomotion, kata Nugroho, membantu perkembangan petani modern, misalnya di daerah Padalarang dan Lembang, Bandung Barat. Sistem ini juga dipakai sejumlah petani paprika di Cisarua dan terpasang di Balai Besar Pelatihan Pertanian di Lembang. ”Tanaman jadi seragam, produksi buah pun lebih banyak daripada cara konvensional,” ujarnya.
Hasil panen paprika, misalnya, bisa meningkat hingga 60 persen dibanding menggunakan metode penyiraman biasa. Satu pohon bisa memproduksi lima paprika dari sebelumnya hanya dua-tiga buah. Kelebihan lain Encomotion adalah bisa menyeragamkan bentuk tanaman dan buah.
Pada tahap awal proyek, sistem Encomotion baru dipasang di lahan pertanian tertutup (indoor) untuk tanaman sayur, buah, dan bunga. Untuk tipe lahan pertanian terbuka, sistem Encomotion dinilai efektif hanya pada musim kemarau.
Sebelum perangkat Encomotion dipasang, harus dilakukan survei lokasi untuk menentukan jenis tanah yang mempengaruhi daya serap air. Encomotion dilengkapi sensor untuk mengetahui suhu, intensitas cahaya matahari, kelembapan, dan ketinggian lahan. Jadwal penyiraman bisa berbeda setiap hari sesuai dengan data tangkapan sensor.
Encomotion dibanderol dengan harga Rp 13 juta. Namun perangkat ini juga bisa disewa seharga Rp 600-700 ribu per bulan dengan durasi minimal 12 bulan. Selain memperoleh paket sistem dan router Internet, pengguna bisa mendapat slang lebih panjang. ”Luas jangkauan mencapai 3.000 meter persegi,” tutur Nugroho.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo