Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Jeju Air meminta maaf kepada publik atas kecelakaan pesawat Boeing 737-800 pada hari ini, Ahad, 29 Desember 2024. Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan pesawat milik maskapai tersebut mendarat tanpa roda di landasan pacu dengan cepat. Burung besi itu menabrak pembatas dan meledak di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami akan melakukan segala upaya untuk menyelesaikan situasi ini. Kami dengan tulus menyesalkan penderitaan yang ditimbulkan,” begitu pernyataan Jeju Air dalam situs resmi mereka, jejuair.net, pasca-kejadian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk data sementara, ada 94 orang yang tewas dalam insiden tersebut. Pesawat bernomor 7C2216 yang dikelola Jeju Air ini terbang dari Bandara Bangkok Suvarnabhumi, Thailand, dengan 181 penumpang, sudah termasuk penerbang dan awak kabin.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Korea Selatan, belakangan memastikan tidak ada korban jiwa berkewarganegaraan Indonesia dalam kejadian nahas tersebut. Hingga saat ini, pihak berwenang di Korea Selatan masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Boeing, pabrikan pesawat 737-800, menyatakan sedang menghubungi dan siap membantu Jeju Air. “Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang kehilangan orang terkasih, dan pikiran kami tetap bersama para penumpang dan awak,” begitu pernyataan Boeing yang diunggah melalui X.