Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Perang Karat Dan Aus

Untuk menciptakan kekebalan korosi, permukaan logam dilapisi dengan sinar laser & sinar ion. dapat memberikan berbagai sifat yang berguna. cara ini dikembangkan oleh perusahaan mcdonnel douglas. (tlk)

3 Maret 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LOGAM memang benda kuat. Namun, kebanyakan logam harus mengalah terhadap korosi (karat) dan keausan. Untuk memerangi kedua gejala itu, dunia industri rata-rata mengeluarkan biaya sekitar Rp 90 trilyun sampai Rp 100 trilyun setiap tahun. Bila uang sebanyak itu, misalnya, disumbangkan kepada Dunia ketiga, alangkah besar kemaslahatannya. Kini muncul titik terang. Men-treat permukaan logam dengan sinar laser dan sinar ion ternyata bukan saja menciptakan kekebalan terhadap korosi. Melainkan juga memberikan kekerasan, kekuatan, dan sifat-sifat lain yang lebih berguna. Metode-metode yang sedang dikembangkan itu dapat menghemat energi, juga mencegah polusi. Sinar-sinar laser menerapkan energi tinggi pada permukaan logam dan mengubah strukturnya. Sinar-sinar ion dapat memasukkan material lain ke dalam permukaan yang tipis melalui difusi secara mikroskopis dan, dengan demikian, melahirkan persenyawaan-persenyawaan baru. Melapisi permukaan tadi secara khusus disebut plating - bisa juga cladding. Melapisi permukaan tersebut seribu kali lebih tipis ketimbang secara electrocoating konvensional dapat mengawetkan banyak material. Kini, kira-kira 10 juta kg khrom dipakai untuk electrocoating yang biasa kita kenal. Logam dan mineral strategis diperlukan untuk menghasilkan campuran (alloy) yang tahan karat dan tahan aus. Maka, beam-treatment sebagaimana dikemukakan tadi, sangat didorong pemakaiannya oleh gerakan konservasi bahan-bahan. Di tempat yang pelapisannya dianggap tidak cukup, bubuk atau tepung logam dapat dilapiskan atau ditempelkan pada substrat suatu benda dengan menggunakan panas yang dibangkitkan dengan sinar-sinar laser. Cara yang berhasil dinamakan sistem ivadizer (pengendapan uap ion) yang dikembangkan perusahaan McDonnel Douglas - pembuat roket PAM satelit Palapa B-2 yang kesohor itu. Perusahaan itu memakai sistem ini untuk menempatkan suatu lapisan aluminium tahan karat pada kulit-kulit sayap pesawat udara alat pendarat (landing gear) pesawat Hornet (F-18), dan beberapa pesawat mahal lainnya. Kini, alat tadi dapat diperoleh melalui lisensi, atau dibeli dengan harga Rp 300 juta sampai Rp 325 juta sebuah. Avco Everett mengkhususkan diri pada laser CO2 bertenaga tinggi, dan telah menjual 13 buah alat itu dengan harga per buah Rp 900 sampai Rp 1 milyar. M.T. Zen

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus