Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Pompa Bernoulli buat Petani

14 Mei 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BAGI sebagian besar petani, membuat tanah tetap subur pada musim kemarau bisa jadi menelan ongkos besar. Tapi pompa yang dikembangkan lima mahasiswa Universitas Padjadjaran ini bisa jadi solusi pas.

Pompa ciptaan Riza Iskandar, Syahrul Fitriadi, Bobby Siswanto, Gilar Sundara, dan Nizar Syafrizal ini bisa mengalirkan air ke wilayah perbukitan dengan memanfaatkan energi potensial, mekanik, dan kinetik air. Alat dorong ini bisa mengalirkan air ke dataran tinggi buat mengairi sawah. Uniknya, pompa spesial yang bisa bekerja tanpa henti ini tidak membutuhkan bahan bakar.

Dinamai pompa Pascal Bernoulli, kerja pompa itu mengikuti prinsip Pascal. Tekanan pada benda cair dalam suatu tempat tertutup akan diteruskan sama besar ke setiap bagian. Lalu diterapkan pula hukum Bernoulli tentang kesamaan energi pada aliran tertutup. Jadi, ketika air masuk melalui pipa, katup yang berada di mulut pipa inlet memaksa air bertahan di dalam ruangan itu. Di dekat mulut inlet, diletakkan pipa berisi piston yang bergerak naik-turun mengikuti tekanan air yang masuk.

Dalam kondisi tertentu, air yang masuk ke pipa inlet tak sanggup menekan piston yang dipasang pemberat. Saat itu, piston akan "memukul" ke bawah, memaksa air yang terjebak menyelusup mengisi tabung dengan mengangkat katup di bagian penghubung ruang tersebut. Gerakan piston yang terjatuh bak memalu air itu disebut dengan water hammer. Lalu air yang memasuki tabung tidak bisa kembali ke ruang inlet, terjebak di dalamnya. Udara akan menekan balik air yang masuk tadi dan memaksanya mengisi pipa outlet yang menjulang hingga ketinggian tertentu.

Hasilnya, pompa ini sanggup mengangkat air hingga ketinggian 60 meter. Debit air yang mengucur mencapai 0,5 liter per detik. Kekuatan pompa yang direkayasa sejak 2010 itu bisa diperbesar dengan memanjangkan pipa inlet. Selain itu, daya angkut dan debit air bisa diperbesar dengan menambah tabung, "Ini yang disebut sistem dua tabung," kata Riza.

Riza mengatakan kelemahan pompa saat ini ada pada bagian penutup dan sambungan antar-ruang. Tekanan yang dimanfaatkan menjadi penggerak pompa bisa berbalik menjebolnya. Agar hal itu tidak terjadi, di bagian ujung pipa inlet akan dipasang katup yang dilubangi sekecil jarum untuk mengucurkan air dalam jumlah kecil. Cara ini buat menjaga tekanan di dalam pipa tidak terlalu besar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus