Robot Vegetarian

PARA ahli di Pentagon, markas Departemen Pertahanan Amerika Serikat, mengembangkan robot pengintai situasi medan perang. Robot ini didesain hanya mengkonsumsi tumbuhan sebagai bahan bakar. Sembari bekerja memantau situasi, EcoBot II, nama robot itu, mencari makanan sendiri untuk menghidupkan mesinnya. Untuk menggerakkannya, bahkan tak perlu isi ulang energi.

Karena hidup mandiri, robot ini dilengkapi ”mulut” berupa gergaji untuk memotong dan mengunyah tumbuhan di sekitarnya. ”Jangan khawatir, robot ini hanya memakan tumbuhan,” kata Robert Finkelstein, Presiden Robotic Technology Incorporated, salah satu rekanan Pentagon dalam pembuatan mesin ini. Pernyataan Finkelstein itu dikutip Foxnews pekan lalu. ”Hewan atau potongan tubuh manusia tak akan ia makan,” dia menambahkan.

Harry Schoell, CEO Cyclone Power Technologies Inc., yang berbasis di Florida, mengembangkan robot ini. Pemenang Inovasi 2008 majalah Popular Science itu punya alasan khusus merancang robot ramah lingkungan, yakni robot-robot luar ruang—baik yang dikendalikan sensor maupun tidak—kerap mutung karena kehabisan energi. Selama ini, solar, bensin, dan bahan bakar minyak lainlah yang menghidupkan mesin mereka.

Untuk menjelajahi jarak 100 mil, EcoBot II butuh 150 pon tumbuhan yang akan diubah oleh mesin penggiling—di dalam tubuh robot itu—menjadi bahan bakar. Bagaimana jika robot ini dipakai di gurun? Ini yang masih jadi masalah. Schoell sedang merancang EcoBot dengan perangkat lunak yang menyimpan energi dari bahan bakar itu ketika di sekitar robot tak ada tumbuhan. Robot berperanti lunak penyimpan energi itu baru akan diluncurkan pada 2011.

Pentagon juga sedang mengembangkan robot-robot berbahan bakar biomassa untuk kesehatan, pusat komunikasi, dan transportasi.