Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak melarang jika ada rumah sakit swasta yang sudah mulai membuka layanan vaksinasi Covid-19 secara mandiri dan berbayar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Silakan saja jika rumah sakit swasta membuka layanan vaksinasi itu, yang jelas saat ini program vaksinasi dari pemerintah jadwalnya masih belum pasti,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, DIY Joko Hastaryo Sabtu 12 Desember 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Sleman sudah mendapatkan informasi ada satu rumah sakit swasta di Sleman yang membuka layanan vaksinasi Covid-19 itu. Program vaksinasi di rumah sakit swasta itu, menurut Joko, membidik masyarakat kalangan ekonomi mampu sehingga beban operasional vaksin ditanggung penerima vaksin.
Joko menambahkan, jika masyarakat tetap ingin menunggu vaksinasi dari pemerintah, maka perlu lebih bersabar karena pemerintah daerah juga belum mendapatkan kejelasan jadwal pelaksanaan program itu.
"Kemungkinan vaksinasi pemerintah akan dilakukan akhir tahun 2020 ini atau awal tahun 2021," ujar Joko.
Soal adanya vaksinasi oleh pihak rumah sakit swasta, Joko mengatakan dari informasi yang diterimanya, untuk jatah vaksinasi Covid-19 nanti pemerintah memang akan berbagi dengan swasta.
"Sebanyak 30 persen vaksinasi akan ditangani pemerintah sedangkan 70 persen secara mandiri atau artinya dikelola swasta,” katanya.
Joko membeberkan dari kuota 30 persen jatah vaksin yang masuk program pemerintah itu, kalangan prioritas yang akan diberikan meliputi tenaga kesehatan, tenaga pelayanan publik seperti TNI atau polisi, petugas terminal maupun stasiun.
"Lalu ada juga yang masuk prioritas penerima vaksin adalah peserta BPJS Kesehatan untuk kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI)," ujarnya.
Soal sudah adanya rumah sakit swasta yang memberikan layanan itu, Joko memprediksi kemungkinan rumah sakit itu memang sudah memiliki jalur sendiri dengan produsen vaksin. Vaksin yang diimpor oleh pemerintah saat ini masih sedikit dan belum cukup untuk diberikan kepada kalangan prioritas.
Ia merinci, belum lama ini sudah datang vaksin impor sebanyak 1,2 juta. Dari jumlah tersebut, menurutnya DIY akan menerima sekitar 1.500 vaksin.
Jumlah ini tentu masih belum cukup untuk diberikan kepada urutan pertama penerima vaksin yang masuk program pemerintah. “Jika DIY dapat jatah 1.500 vaksin untuk tenaga kesehatan saja sangat tidak mencukupi,” katanya.
Adapun soal efektivitas vaksin Covid-19 yang akan diberikan, ujar Joko, setelah uji klinis pada manusia, tingkat efektivitas bervariasi antara 90- 95 persen.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembayun Setjaningastutie sebelumnya menyebut untuk tahap pertama, DIY akan mendapatkan jatah vaksin Covid-19 sebanyak 2,2 juta. "Namun ini data fleksibel dan terus berjalan, bisa bertambah atau berkurang sesuai kebutuhan," kata Pembayun.
Kriteria warga yang akan mendapatkan vaksinasi di Yogya ini ada tiga, yakni berumur 18-59 tahun, tidak punya komorbid atau penyakit bawaan dan saat vaksinasi tidak memiliki penyakit infeksi.
PRIBADI WICAKSONO