Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendaraan beroda satu ini amat membantu petani di saat panen. Namanya Mini Combine Harvester, sebuah alat perontok padi dan tumbuhan sereal. Perancangnya Ubaidillah, 22 tahun, alumnus Fakultas Teknik Mesin Universitas Teknologi Surabaya.
Ide membuat alat ini terlintas saat dia melihat sejumlah alat pemanen impor tak bisa dipakai karena terlalu besar ukurannya. Selain itu, sulit dioperasikan untuk persawahan di Tanah Air yang sebagian besar berpetak kecil. "Ada alat seharga setengah miliar yang cuma jadi pajangan di kantor Departemen Pertanian Surabaya," katanya.
Anak muda ini mulai merancang alat beroda tunggal yang mudah melintasi pematang sawah yang sempit sejak Oktober 2006. Ukurannya yang ramping memudahkan petani membawa alat ini jauh ke tengah persawahan, di medan datar maupun sawah berjenjang.
Dari hasil uji coba selama dua bulan, alat seberat 150 kilogram ini bisa mengumpulkan 860 kilogram padi per jam. Meski memuaskan, Ubaid berencana mengurangi bobot alat hingga tersisa 100 kilogram. Temuan Ubaidillah ini menyabet juara kedua lomba kontes Inovasi di Institut Teknologi Bandung, dua pekan lalu.
Kincir Penghasil Listrik
Ukurannya mini, fungsinya maksi. Inilah kincir mini rancangan Shashank Priya, peneliti University of Texas di Arlington, Amerika Serikat. Ukurannya segede kaleng minuman ringan, tapi bisa menjadi sumber energi alternatif ketika aliran listrik terputus.
Alat penangkap cahaya matahari ini bisa menjadi pilihan untuk menyuplai listrik, tapi tidak semua tempat di muka bumi terjangkau cahaya matahari. Umpamanya di dalam terowongan, lembah-lembah di perbatasan negara, dan hutan lebat. Kincir mini dengan tiga kipas tersebut dapat menyuplai tenaga untuk alat penerangan dan pengatur lalu lintas di terowongan, kamera, sensor perbatasan yang terhubung dengan pusat keamanan, serta sensor kebakaran hutan.
Kipas kincir terbuat dari aluminium, dirancang untuk bisa menangkap angin dari segala penjuru. Alat ini akan menghasilkan listrik bila diterpa angin berkecepatan lima hingga 24 kilometer per jam. Kincir dengan berat kurang dari setengah kilogram ini mampu menghasilkan lima miliwatt listrik secara terus-menerus dalam kecepatan angin 16 kilometer per jam.
Rancangan Priya tak sekadar format kecil dari kincir angin raksasa, sebab jika dibuat pada skala kecil kincir biasa tak akan menghasilkan tenaga yang dapat dimanfaatkan. "Kincir kecil ini dilengkapi keramik Piezoelectric, yang mengubah tenaga gerak. Meski kecil, menjadi tenaga listrik," kata Priya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo