Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta- Tiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) mencoba memberikan solusi atas minimnya akses kesehatan di pulau-pulau terpencil dalam masa pandemi Covid-19. Ketiganya terdiri dari Fadhil Nurrohman, Zahra Syahrika, dan Satria Bagas merancang kapal ambulans SINAU BOAT-19 (Smart Integrated Ambulance Boat for Covid-19).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dosen pembimbing, Achmad Riadi, menjelaskan rancangan Kapal Ambulans dapat menjadi kapal transporter pasien, khususnya Covid-19, dari pulau dengan fasilitas kesehatan yang kurang memadai ke pulau lainnya yang memadai. “Inovasi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan transportasi laut guna memobilisasi pasien Covid-19 di pulau-pulau terpencil Indonesia," ujar Fadhil melalui keterangan tertulis, Senin, 3 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapal ambulans, dia menambahkan, juga dapat menjadi rumah sakit sementara bagi pasien untuk mendapatkan perawatan. "Mengingat saat ini kita tengah dilanda pandemi Covid-19, kapal ambulans SINAU BOAT-19 kami rancang dengan desain yang dapat mengurangi kontak langsung antara tim medis dan kru kapal agar tidak dengan mudah terpapar virus,” kata Achmad Riadi menambahkan.
Kapal dilengkapi dengan teknologi Internet of Things berupa sistem pemanggil perawat, sistem pintu pintar, dan sistem lampu pintar yang dapat diakses langsung melalui smartphone tim medis dan pasien. Jika pasien membutuhkan bantuan dan keadaan darurat, perawat dan dokter dapat memantau keadaan pasien dengan bantuan dari IoT yang dihubungkan dengan aplikasi di dalam smart devices para tenaga medis.
SINAU BOAT-19 memiliki desain lambung katamaran dengan panjang keseluruhan 21 meter, lebar 8,5 meter, dan sarat air 1,3 meter. Kapal ini menggunakan material komposit sebagai material utamanya. Panel surya terdapat pada dek atas kapal yang dapat menghasilkan energi listrik sebesar 50,4 kWh sehingga dapat melengkapi kebutuhan instalasi listrik kapal seperti sistem penerangan.
Kapal ini dibagi menjadi 2 zona yaitu zona merah dan zona hijau. Pada zona merah (dek utama) dijadikan tempat penanganan pasien Covid-19, sedangkan zona hijau dijadikan tempat kru kapal.
Pada zona merah terdapat 4 jalur utama yaitu hijau, merah, biru, dan ungu. Terdapat beberapa akses untuk ke dek kru kapal yaitu melalui tangga depan kapal ataupun tangga vertikal di bagian belakang kapal. Terdapat ruang sterilisasi bagi tim medis ketika menuju/dari ruang pasien. Di setiap ruang pada zona merah juga dipasang lampu UV C yang dapat mensterilkan ruangan.
Menurut Achmad Riadi, desain SINAU BOAT-19 telah dipresentasikan di ajang Lomba Aplikasi Inovatif dan inspiratif untuk Covid-19 di Indonesia yang diselenggarakan Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada 22 April–23 Juli 2020 yang lalu. Ajang ini diikuti oleh 138 tim, dan tim SINAU BOAT-19 berhasil meraih juara 3 pada sub-lomba kapal transporter.