Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TIM mahasiswa Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung merancang lampu sorot pintar untuk mobil. Lampu ini dapat berputar secara otomatis menyesuaikan dengan arah mobil saat menikung. Sorot lampu juga bisa naik-turun agar tidak membuat silau pengemudi kendaraan di depannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Inovasi Smart Headlight System ini dibuat oleh Reinard Nathanael, Eggy Bond Ompusunggu, dan Muhamad Abduh Taufan. Ide membuat lampu otomatis itu berasal dari daftar topik tugas akhir di kampus dan pengalaman mereka berkendaraan di jalanan. "Sebagai pengendara mobil, kami kerap terganggu oleh sorotan lampu jauh. Belok di tikungan gelap juga susah kelihatan," kata Reinard, Kamis dua pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rancangan sistem lampu sorot mobil otomatis tersebut sempat dipamerkan di Aula Timur ITB pada 22-24 Mei lalu. Purwarupa itu memakai sepasang lampu sorot kecil jenis proyektor tanpa pemantul sinar atau reflektor. Komponen lampu dan motor penggerak itu dipasang di dalam rumah lampu mobil di bagian depan kanan dan kiri.
Menurut Reinard, mobil-mobil mewah seperti Audi, Mercedes-Benz, BMW, dan Mazda memiliki teknologi variasi sorot lampu. Ada yang memadukannya dengan laser sehingga kecepatan mobil otomatis berkurang ketika sensor mendeteksi keberadaan kendaraan di depannya. Namun harga teknologi itu jauh lebih mahal daripada inovasi yang mereka buat. Bengkel modifikasi juga bisa memasang teknologi sejenis dengan ongkos Rp 5-6 juta.
Untuk riset dan proyek pembuatan lampu sorot otomatis ini, Reinard dan kawan-kawan yang dibantu kampus menghabiskan dana sekitar Rp 3 juta. Pengeluaran terbesar mereka adalah untuk mikrokomputer, yang harganya Rp 600 ribu.
Lampu dapat berputar berkat akuisisi data dari penggunaan sensor MPU-6050 dan On Board Diagnostic pada mobil. Sensor yang biasanya dibenamkan di telepon seluler pintar itu memakai enam sumbu pergerakan yang mengoperasikan fungsi akselerator dan giroskop. Mereka memadukan data laju mobil saat akan berbelok dengan hasil deteksi perubahan sudut arah kendaraan dari giroskop.
Lampu-lampu otomatis ini telah beberapa kali diuji coba di jalanan kampus ITB. Dua rentang kecepatan mobil dalam pengetesan itu adalah 30-40 kilometer per jam dan 60-70 kilometer per jam. Tim perancang juga menggunakan pemodelan tiga dimensi untuk mengetahui sebaran cahaya lampu mobil di jalanan. Namun mereka belum mencobanya dalam kondisi jalan ekstrem dan banyak belokan.
Perubahan posisi lampu itu hanya memakan waktu sekitar 0,2 detik. Pergerakan berlangsung cepat sehingga pengendara di arah berlawanan tidak akan tersorot pancaran terang lampu jauh (high beam).
Anwar Siswadi (Bandung)
1. Jalan Lurus, arah sorot lampu mobil normal.
2. Tikungan.
Saat kendaraan menikung, lampu akan berputar untuk menerangi kondisi belokan.
- Sudut putaran lampu 20-30 derajat.
- Lampu yang bergerak bisa diatur satu atau keduanya ketika mobil menikung.
- Penerangan jalan meningkat 80 persen.
3. Pengaturan lampu jauh.
- Kamera mini di moncong mobil mendeteksi warna merah dari lampu belakang mobil atau sorot lampu depan kendaraan lain.
- Arah sorot lampu otomatis diturunkan saat sistem mendeteksi ada mobil di depannya. --bikin ilustrasi mobil tampak samping, yang tadinya pakai arah lampu lurus, di sini arahnya sudah menurun.---
- Rentang sudut naik-turun lampu 10 derajat.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo