Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para pria muda yang merasa kualitas sperma adalah hal yang penting mesti segera stop konsumsi burger, soda, pizza, dan kentang goreng. Diet makanan ala dunia barat itu, menurut sebuah studi, ternyata mempengaruhi produksi sperma yang lebih rendah ketimbang mereka yang biasa konsumsi makanan lebih sehat: ikan, sayuran, buah, dan air putih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Studi itu mendapati kalau para pria dengan diet makanan barat menghasilkan sekitar 26 juta sperma lebih rendah per mililiter semen daripada mereka yang rendah diet itu. Para pria itu juga memiliki tingkat hormon reproduksi untuk kesuburan yang optimal yang lebih rendah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedang pada kelompok pria berdiet makanan sehat, jumlah produksi spermanya terhitung 43 juta lebih banyak daripada milik mereka yang jarang makan ikan, sayuran dan menu sehat lainnya itu. "Jadi sperma Anda menunjukkan apa yang Anda makan," kata anggota tim peneliti, Feiby Nassan, dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, Boston, Amerika Serikat.
Menurut Nassan, diet kaya ikan, daging ayam, kacang-kacangan, biji-bijian, buah, dan sayuran menyediakan zat antioksidan dan asam lemak omega-3 yang penting untuk produksi sperma. "Hasil studi kami ini membuka peluang menggunakan pendekatan diet makanan untuk memperbaiki kualitas sperma di usia reproduktif," katanya.
Jumlah produksi sperma normal bervariasi 15-200 juta per milliliter semen. Menuliskan hasil studinya di JAMA Network Open, Nassan dkk menyebut angka itu telah menurun selama beberapa dekade diduga sebagian karena diet para pria di banyak belahan dunia yang berkembang tak sehat.
Studi itu melibatkan 2.935 pria sehat berusia 19-20 tahun di Denmark. Tim peneliitinya membagi mereka ke dalam empat kelompok berdasarkan pola dietnya: ala barat; pola makan seimbang yang sehat; 'open sadwich' terdiri dari seluruhnya biji-bijian, saus, ikan, dan susu; dan vegetarian.
Hasilnya, total jumlah sperma di kelompok diet ala Barat terhitung jauh lebih rendah daripada tiga kelompok diet lainnya.
Studi ini tidak didesain untuk membuktikan apakah diet makanan berdampak langsung terhadap sperma atau kesuburan. "Tapi hasil studi ini menambah bukti bahwa diet makanan sehat baik untuk kesehatan reproduksi pria," kata Muhammad Imran Omar dari University of Aberdeen, Inggris.
REUTERS