Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak sedikit makanan yang dijajakan di pinggir jalan Ibu Kota Jakarta. Dari penganan ringan, seperti gorengan, hingga makanan berat, seperti masakan Padang. Tapi apakah itu sehat dan layak dikonsumsi? Tidak ada yang memastikannya 100 persen.
Sebuah perusahaan Internet raksasa asal Cina, Baidu, menjawabnya. Baidu menciptakan Kuaisou, sumpit cerdas yang dapat mendeteksi tingkat kontaminasi, bahkan melaporkan nilai gizi dalam makanan.
Perangkat pintar ini dapat memberi tahu apakah makanan yang dikonsumsi aman atau tidak. Dalam video yang diunggah perusahaan itu, peneliti menggunakan sumpit pintar tersebut ke dalam tiga gelas yang diisi minyak goreng yang berbeda.
Sumpit ini memiliki sensor yang dapat mendeteksi suhu dan kelayakan minyak tersebut. Alat makan itu akan berkedip lampu merah ketika minyak goreng memiliki tingkat 25 persen lebih tinggi dari total material polar atau indikator kesegaran.
Hasil dari analisis sumpit pintar itu pun bisa langsung disambungkan ke aplikasi telepon seluler pintar. Dari aplikasi itu juga dapat terlihat nilai gizi dari minyak atau makanan yang tersentuh oleh sumpit tersebut.
Baidu menciptakan sumpit pintar itu untuk menjawab keresahan warga Cina ketika terjadi skandal makanan terburuk. Pada 2008, secara sengaja sebuah perusahaan memasukkan bahan kimia industri ke produk susu. Akibatnya, enam bayi meninggal dan sedikitnya 300 ribu orang sakit.
Lalu ada pula skandal minyak goreng ilegal yang dibuat oleh pengolahan ulang limbah minyak atau dengan pengerukan sisa makanan dari restoran. Minyak itu pun dijual kembali seperti dalam kemasan baru. Otoritas kesehatan Cina, tahun lalu, akhirnya menerapkan tindakan keras terhadap penggunaan dan pembuatan minyak itu. Lebih dari 100 orang ditangkap dan 20 orang dipenjara menjadi bagian dari kampanye untuk memerangi skandal itu.
Menurut Direktur Utama Baidu, Robin Li, sumpit pintar menjadi masa depan bagi Cina. "Dengan Kuaisou, Anda akan dapat mengetahui apakah minyak dan air yang Anda konsumsi masih layak dikonsumsi. Lalu juga bisa diketahui jenis nutrisi yang terkandung di dalamnya," ujar Robin dalam pidatonya. Sampai sekarang, perusahaan belum memberi keterangan lebih lanjut apakah Kuaisou akan bisa dijual untuk publik atau tidak. Sebab, perusahaan baru membuat prototipe.
Robin Li saat mempresentasikan Kuaisou.
1. Sentuh makanan dengan sumpit.
2. Sumpit akan mendeteksi kandungan makanan.
3. Hasil analisis dapat divisualisasikan oleh sebuah aplikasi pada ponsel pintar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo