Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEPINTAS, bentuk hewan ini tidak banyak menarik perhatian. Tapi, siapa sangka, biota laut mirip mentimun ini menyimpan potensi luar biasa bagi kaum pria. Di tangan Etty Riani, ekstrak teripang bisa meningkatkan libido.
Peneliti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor itu baru saja melakukan percobaan dengan menyuntikkan ekstrak teripang ke sejumlah hewan. Salah satunya diberikan kepada ayam berumur satu hari. Hasilnya, anak ayam itu bertingkah laku seperti pejantan dewasa. "Jengger cepat keluar, terus sudah mau berkokok, padahal belum waktunya," kata Etty, Selasa pekan lalu. Pada dasarnya, semua bagian tubuh teripang bisa diambil ekstraknya. "Namun bagian jeroan memiliki paling banyak kandungan hormon steroid," katanya.
Penelitian ini terinspirasi masyarakat lokal Gorontalo, yang turun-temurun mempercayai khasiat teripang sebagai obat kuat. Dari berbagai pengujian, Etty menemukan teripang pasir (Holothuria scraba) yang memiliki kandungan hormon streoid terbaik. Menurut Etty, hormon steroid ini membuat kontraksi otot-otot licin yang ada dalam jantung dan pembuluh darah.
Ia menyatakan obat perangsang berahi ini aman bagi kesehatan dan tidak menimbulkan efek samping. Ini yang membedakan ekstrak teripang dengan Viagra sintetis. "Mereka yang punya penyakit darah tinggi bisa langsung KO bila mengkonsumsi Viagra," katanya.
Etty pernah mencobakan Viagra sintetis ke tikus. Hasilnya, timbul beberapa gangguan kesehatan alat reproduksi, ginjal, limpa, dan hati. Bahkan pada hewan air muncul kanker. Sedangkan hewan yang disuntik ekstrak teripang tetap normal. Suntikan ekstrak teripang ini tetap membuat kekentalan sperma, ginjal, limpa, dan hati dalam keadaan normal.
Penelitian yang sudah berlangsung tiga tahun ini dibiayai Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Laut, melibatkan lima mahasiswa, dosen pembimbing, dan peneliti. Etty beserta timnya masih menunggu persetujuan dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pusat Kajian berikhtiar memproduksi obat kuat ini dalam bentuk jamu dan kapsul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo