Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menegaskan tetap berpegang pada rencana yang telah ditetapkan tahun lalu untuk bekerja sama dengan SpaceX memulangkan dua astronaut-nya yang 'terdampar' di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). NASA sempat menyatakan akan melakukannya ‘secepat mungkin’ sehari setelah Presiden Donald Trump meminta pemulangan itu dipercepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laporan Reuters, Trump pada Selasa pekan lalu, atau seminggu setelah pelantikannya, mengatakan telah meminta Elon Musk dan SpaceX untuk memulangkan dua astronaut NASA dari ISS lebih cepat. Keduanya, Butch Wilmore dan Suni Williams, dijadwalkan baru akan kembali ke bumi menggunakan kapsul SpaceX pada Maret nanti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Elon Musk juga telah memberikan konfirmasi bahwa Trump telah meminta agar pemulangan dilakukan secepat mungkin, yang berpotensi mengubah rencana awal NASA untuk kepulangan pada akhir Maret tersebut. “Kami akan melakukannya,” kata Musk.
Adapun Trump mengungkap permintaannya itu lewat akun media sosial Truth Social. Dia menulis kalau baru saja meminta Elon Musk dan @SpaceX untuk menjemput dua astronaut pemberani yang telah ditinggalkan di luar angkasa oleh Pemerintahan Joe Biden. "Mereka telah menunggu selama berbulan-bulan di @Space Station. Elon akan segera berangkat. Semoga semuanya selamat. Semoga sukses, Elon!!!” kata Trump menyerukan.
Butch Wilmore dan Suni Williams berada di ISS untuk misi uji terbang dengan awak (crew flight test) perdana kapsul Starliner buatan Boeing. Meluncur dari bumi pada 5 Juni lalu, masalah terdeteksi pada Starliner menjelang merapat di ISS. NASA, pada Agustus 2024, akhirnya menunjuk SpaceX untuk membawa keduanya kembali ke bumi. Reuters menulis, mantan Presiden Joe Biden dan pemerintahannya tidak terlibat dalam pengambilan keputusan terkait misi ini.
“NASA dan SpaceX sedang bekerja dengan cepat untuk memulangkan astronaut Crew-9 Suni Williams dan Butch Wilmore dengan aman secepat mungkin, sambil juga mempersiapkan peluncuran Crew-10 untuk menyelesaikan pergantian ekspedisi,” kata juru bicara NASA.
Wilmore dan Williams sejatinya hanya selama delapan hari di ISS. Namun, karena adanya masalah pada sistem propulsi Starline, mereka terpaksa tinggal lebih lama dan belum bisa kembali ke bumi hingga saat ini.
NASA memutuskan bahwa Starliner terlalu berisiko untuk membawa mereka pulang, dan membiarkan kapsul antariksa itu kembali ke bumi tanpa awak pada 7 September 2024 lalu. Sebagai gantinya, NASA memutuskan memilih menggunakan misi Crew Dragon SpaceX untuk mengantar Wilmore dan Williams pulang.
Pesawat tersebut saat ini sudah berada di ISS setelah menjalankan misi Crew-9 pada September 2024, dengan kursi kosong yang telah disiapkan untuk Wilmore dan Williams. Namun, penerbangan ke bumi dijadwalkan baru pada Februari ini sebelum kemudian diundur lagi menjadi akhir Maret.
Mundur satu bulan diputuskan NASA agar SpaceX dapat menyelesaikan persiapan kapsul Crew Dragon yang baru untuk misi Crew-10. Jika Crew-9 dipulangkan lebih awal sebelum kedatangan Crew-10 di ISS, stasiun akan mengalami kekurangan kru dari AS, yang dapat mempersulit pemeliharaan modul AS.
Hingga saat ini, belum jelas apakah permintaan Trump akan menyebabkan percepatan kepulangan Crew-9 atau peluncuran Crew-10. Meskipun NASA menegaskan bahwa rencana pemulangan tetap sesuai jadwal, mereka tidak menjawab apakah tanggal peluncuran Crew-10 akan dipercepat.
Pilihan Editor: Badan Antariksa Internasional Was-was Asteroid Tabrak Bumi 2032, Peluangnya 1,2 Persen
Foto 
