Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad) mengembangkan mata kuliah bersama dengan Radboud University Nijmegen, Belanda. Pengembangan mata kuliah “Pain Perception” tersebut telah dilakukan praktikum secara hybrid pada 7-8 Februari 2022 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laman resmi Fakultas Psikologi (Fapsi) Unpad, sejak awal metode hybrid dalam praktikum mata kuliah “Pain Perception” merupakan gagasan dari Radboud University Nijmegen dan Unpad. Kerja sama pengembangan mata kuliah tersebut didasarkan atas kesamaan fokus studi sains antara Fapsi dan Donders Institute for Brain, Cognition and Behaviour di Radboud University Nijmegen.
Praktikum ini diikuti tujuh mahasiswa Fapsi Unpad yang terdiri dari tiga mahasiswa Magister dan empat mahasiswa Sarjana, dua dosen Fapsi Unpad: Fitri Ariyanti Abidin dan Aulia Iskandarsyah serta tiga dosen dari Radboud University Nijmegen.
Fitri menjelaskan praktikum kali ini berupaya membuktikan bagaimana persepsi nyeri (pain perception) pada suatu kondisi tertentu. “Sebagai contoh, pemberian intervensi visual melalui virtual reality dan audio untuk mengondisikan individu secara rileks, supaya ketika diberikan stimulus rasa sakit dapat terukur apakah ambang batas atas rasa sakit menjadi naik atau tidak,” jelasnya.
Selain itu, ada pula praktikum lain mengenai phantom limbs, yaitu kondisi saat manusia merasakan sakit atau memiliki refleks ketika anggota tubuh yang tidak mampu merasakan lagi saat distimulus. Pada praktikum ini, para partisipan dikondisikan seolah-olah kehilangan salah satu tangannya.
Fitri mengatakan, metode praktikum hybrid ini berpotensi diterapkan kembali melihat banyaknya respons positif yang diterima. Kendati demikian, praktikum secara hybrid akan tetap mempertimbangkan situasi pembatasan akibat wabah Covid-19 di Indonesia.
Bagi mahasiswa yang berencana mengikuti mata kuliah ini, diimbau untuk mempersiapkan diri, seperti memiliki sertifikat TOEFL minimal 550 ataupun IELTS yang terstandar dan diakui internasional, menyusun curriculum vitae dan motivation letter, serta memiliki keinginan kuat untuk belajar biopsikologi dan neuropsikologi.
Dua bidang keilmuan tersebut diperlukan sebagai dasar bagi pemahaman mata kuliah “Pain Perception”. Selain itu, mahasiswa juga disarankan memiliki pengalaman yang cukup untuk psikologi eksperimen dan statistika karena kedua hal tersebut menjadi bagian dari pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan pada mata kuliah tersebut.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu