Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) melakukan tes keenam untuk atlet pelatnas menjelang Asian Games 2018, Kamis. Hasilnya, terjadi lima pemecahan rekor nasional dalam tiga kelas perlombaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pemecahan rekor nasional (rekornas) itu di luar rencana kami. Rekor itu sudah bertahan selama belasan tahun," kata Wakil Ketua PB PABBSI Joko Pramono di di Mess Marinir Kwini, Jakarta, Kamis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lima rekor nasional itu terpecahkan oleh tiga atlet, yaitu I Ketut Ariana pada kelas 77 kilogram putra, Sri Wahyuni pada kelas 48 kilogram putri, serta Nurul Akmal pada kelas 75+ kilogram putri.
Ketut yang mampu mengangkat 154 kilogram memecahkan rekor nasional angkat snatch 153 kilogram milik Sandow W Nasution dalam Olimpiade Beijing 2008.
Sementara, Sri Wahyuni sukses melakukan angkatan clean and jerk 112 kilogram dan mengalahkan rekor nasional milik Lisa Rumbewas selama 16 tahun yaitu angkatan clean and jerk 110 kilogram. Angkatan total Yuni 198 kilogram juga mengalahkan angkatan total Lisa 195 kilogram.
Pada nomor kelas 75+ putri, Nurul Akmal memecahkan rekor nasional atas namanya sendiri. Angkatan clean and jerk Nurul 135 kilogram menggeser catatan angkatan clean and jerk pada 2016, 133 kilogram.
Angkatan total Nurul 245 kilogram juga menggeser catatan angkatan total milik Riska Anjani Yasin 242 kilogram pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012.
Meskipun telah memecahkan lima rekor nasional, Joko mengatakan hasil tes keenam itu belum dapat memastikan target tim angkat besi Indonesia dalam Asian Games 2018 menyusul faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kondisi atlet.
PB PABBSI akan menurunkan 15 atlet dalam Asian Games 2018 meskipun kuota bagi cabang angkat besi dari pemerintah hanya 11 atlet.