TEMPO.CO, Jakarta - Turnamen uji coba (test event)
Asian Para Games 2018 digelar mulai Rabu, 27 Juni hingga 3 Juli 2018 di Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. Para bulu tangkis menjadi cabang pertama yang dipertandingkan di Istora Senayan.
Ketua National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Senny Marbun menilai penyelenggaraan turnamen ini sudah cukup baik. Namun ia meminta adanya perbaikan di area penonton pengguna kursi roda, yang ada di Istora Senayan.
"Jalan ke sini (area tonton) ramp (akses) terlalu tinggi. Kan gak bisa sendiri, harus didorong. Selain itu kamar mandi harus ada akses yang perlu dibenahi, gak ada pegangan," kata Senny saat ditemui di Istora.
Lokasi penonton pengguna kursi roda berada di bagain selatan gedung Istora. Area menonton merupakan panggung sementara yang dibangun di sana. Jalur menuju ke sana cukup menanjak dan sulit ditempuh sendiri. Karena itu relawan disediakan di pintu masuk bawah untuk membantu mendorong.
Senny pun meminta agar area penonton itu diperluas. Bertindak sebagai tuan rumah, Senny yakin pada hari pertandingan nanti, masyarakat difabel di Indonesia akan memenuhi Istora untuk menonton Asian Para Games 2018.
"Mungkin (kapasitas) itu yang kurang. Nanti pasti banyak banget yang nonton, dan pasti akan pada ke bawah untuk nonton," kata Senny.
Pada test event ini, penonton yang datang merupakan undangan dari pihak panitia. Selain masyarakat, ada pula siswa sekolah yang hadir menyaksikan atlet para bulu tangkis nasional berlaga.
Test event ini merupakan persiapan Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (INAPGOC) sebelum dilaksanakan pada 6 hingga 13 Oktober 2018. Lima cabang olahraga dipertandingkan di test event ini, yakni para bulu tangkis, para renang, para atletik, tenis meja, dan basket kursi roda.
Dari kelima cabang
Asian Para Games ini hanya tenis meja yang diselenggarakan untuk negara di dunia. Sebanyak 13 negara telah mendaftar untuk cabang itu. Cabang basket kursi roda diikuti oleh Thailand dan Malaysia yang sengaja diundang. Sedangkan bulu tangkis, renang, dan atletik hanya diikuti oleh atlet lokal.
EGI ADYATAMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini