Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Timnas Putri Indonesia Satoru Mochizuki memberikan pujian kepada dua pemain keturunan Estella Loupatty dan Noa Leatomu pada sesi latihan hari Rabu, 26 Juli 2024. Menurut dia, kedua pemain tersebut memiliki kecepatan yang bagus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Estella dan Noa mengikuti sesi latihan Garuda Pertiwi untuk persiapan FIFA Matchday pada Juli mendatang di Lapangan Rugby Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat mulai pukul 14.00 WIB. Keduanya tidak terlihat canggung dengan rekan-rekan timnya yang lain meski baru bergabung kurang dari sepekan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satoru melihat Estella dan Noa masih memerlukan adaptasi lagi dengan kondisi cuaca di Indonesia. Tetapi di samping itu, kecepatan keduanya menjadi salah satu hal yang disorot. "Yang pasti, mereka tidak begitu tahan terhadap panas. Tetapi, dua-duanya memiliki kecepatan yang bagus," ujar dia saat ditemui setelah latihan.
Estella tampil menonjol dalam sesi internal game yang digelar selama kurang lebih empat babak dengan setiap babaknya berlangsung selama 10 menit. Penyerang berusia 20 tahun itu bahkan sukses mencetak gol. Namun, dia harus menepi lebih dulu saat memainkan pertandingan kedua. Satoru menyebut Estella kepanasan sehingga harus istirahat sejenak. "Mungkin kepanasan. Dari awal datang masih adaptasi, tadi juga suhu badannya masih adaptasi."
Di sisi lain, Noa mampu menyelesaikan empat babak pertandingan yang digelar. Ia berduet di lini belakang bersama kapten Safira Ika Putri. Beberapa kali, pemain berusia 20 tahun itu melakukan tackle dan intercept yang tepat sasaran. Akan tetapi, beberapa kali umpannya kerap tak sampai pada tujuan.
Satoru menjelaskan Estella dan Noa saat statusnya masih dalam seleksi. Jika keduanya memenuhi syarat yang dibutuhkan maka dia bakal mengajukan kedua pemain tersebut untuk dinaturalisasi. "Seperti tim pria, kami juga rencana ingin melakukan naturalisasi. Tapi kami lihat dulu bagaimana permainannya (Estella dan Noa)."
Estella merupakan pemain asal klub asal Belanda Jong Telstar AFC Vrouwen 1. Darah Indonesia dalam tubuhnya berasal dari keluarganya ayahnya. Sang nenek diketahui merupakan orang Ambon, Maluku. Sementara itu, Noa adalah bek asal klub Belgia, KRC Genk Ladies. Ayahnya merupakan orang Indonesia, tepatnya berasal dari Ambon, Maluku.
Selain Estella dan Noa, terdapat satu pemain keturunan lain yang diproyeksikan membela Timnas Putri Indonesia, yakni Djenna De Jong. Namun, dia batal bergabung untuk mengikuti uji coba karena sakit.