Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Estella Loupatty dan Noa Leatomu mengungkapkan kesulitannya seusai menjalani latihan bersama Timnas Putri Indonesia. Keduanya kompak mengakui bahwa masih ada kendala adaptasi dengan kondisi cuaca di Tanah Air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Timnas Putri Indonesia, sebelumnya, telah dua kali menggelar latihan di Lapangan Rugby Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, pada 25 dan 26 Juni 2024 sebagai persiapan agenda FIFA Matchday bulan depan. Estella dan Noa pun mengikuti kedua sesi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Noa mengaku terus berusaha untuk menyesuaikan diri dengan kondisi cuaca Indonesia yang berbeda jauh dari Belanda. Perlahan, dia sudah mulai terbiasa meski terkadang masih kerap kepanasan. "Aspek paling menantang di sini adalah menyesuaikan diri dengan cuaca. Tapi dari hari ke hari, kami semakin terbiasa. Saya masih punya waktu satu minggu untuk menunjukkan kualitas, jadi saya percaya diri," ucap dia.
Estella Loupatty mengungkap masalah senada. Penyerang berusia 20 tahun itu mengaku antusias bisa bergabung dengan Timnas Putri Indonesia. Walau demikian, adaptasi cuaca masih menjadi masalahnya. "Saya sangat antusias sekaligus gugup karena saya harus berjuang untuk mengamankan posisi di tim. Program latihan bagus, saya berusaha menyesuaikan dengan suhu karena sangat panas di sini," kata dia.
Estella merupakan pemain asal klub asal Belanda Jong Telstar AFC Vrouwen 1. Darah Indonesia dalam tubuhnya berasal dari keluarganya ayahnya. Sang nenek diketahui merupakan orang Ambon, Maluku. Sementara Noa adalah bek asal klub Belgia, KRC Genk Ladies. Ayahnya merupakan orang Indonesia, tepatnya berasal dari Ambon, Maluku.
Keduanya menjadi pemain keturunan yang diproyeksikan untuk membela Timnas Putri Indonesia dalam beberapa ajang ke depan. Namun, mereka harus lebih dulu melewati masa trial yang dipantau langsung oleh pelatih Satoru Mochizuki.
Menurut Estella tidak ada perbedaan signifikan dalam program latihan yang diberikan. Ia pun bakal berusaha memenuhi keinginan pelatih."Menurut saya sangat mirip. Di sini orang-orang sangat disiplin, begitu juga di Belanda. Di sini para pemain berlari sangat cepat dan punya kemampuan kerja sama dengan baik," tutur dia.
Sementara itu, Noa kagum dengan mentalitas rekan-rekan barunya yang dinilai selalu berusaha menampilkan performa maksimal di lapangan. "Saya merasakan mentalitas besar di sini, para pemain ingin memberikan 100 persen kemampuannya."
Estella dan Noa saat ini masih dalam masa trial bersama Timnas Putri Indonesia. Jika keduanya mampu memenuhi standar yang diinginkan Satoru Mochizuki, proses naturalisasinya akan langsung diajukan ke PSSI.
Calon pemain naturalisasi Timnas Putri Indonesia Estella Loupatty saat ditemui di Lapangan Rugby Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Juni 2024. TEMPO/Randy.