Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banda Aceh - Bek sayap Persiraja Banda Aceh, Agus Suhendra, terpaksa dilarikan ke rumah sakit di tengah laga perdana timnya di Liga 1 2020. Agus mengalami patah tangan saat berduel dengan TM Ichsan, pada laga Persiraja versus Bhayangkara FC di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu malam, 29 Februari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kejadian bermula pada menit ke-73, saat Agus mencoba menghalau pergerakan Ichsan di sisi kiri lapangan pertandingan. Usai mencegat lawan, Agus justru terjatuh dengan posisi tidak sempurna yang mengakibatkan tangannya patah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Agus sempat kembali berdiri dan masuk ke dalam lapangan seusai duel. Setelah beberapa saat, dirinya baru menyadari kondisi tangannya dan langsung keluar lapangan sambil memegangi tangan sebelah kanan.
Pemain asli Aceh itu sempat mendapat perawatan di tepi lapangan oleh tim medis, sebelum akhirnya Agus dilarikan ke rumah sakit terdekat. “Kondisi Agus patah tangan," ungkap pelatih Persiraja, Hendri Susilo, saat konferensi pers seusai laga.
Setelah tiba di rumah sakit, Agus langsung mendapat perawatan intensif, bahkan dirinya harus segera menjalani operasi. "Agus baru selesai operasi, mengalami patah tangan kanan (Close Fracture Ulna Dextra). Dia harus istirahat sekitar satu bulan untuk pemuliham ," ungkap dokter tim Persiraja, dr. Teuku Ona Arief pada hari ini, Minggu, 1 Maret 2020.
Laga antara Persiraja dan Bhayangkara FC sendiri berlangsung keras. Akibatnya, beberapa pemain tuan rumah yang harus mengalami masalah di tengah laga. Sebelum Agus, Ahsanur Rijal lebih dulu harus digantikan karena mengalami cedera di kakinya.
Pemain belakang Persiraja lainnya, Adam Mitter, juga sempat mengalami masalah di daerah rahang. Beruntung meski beberapa kali mendapat perawatan, legiun asing asal Inggris dapat menyelesaikan pertandingan.
Wasit yang memimpin laga Persiraja Banda Aceh dan Bhayangkara FC, Annas Apriliandi, asal Jawa Barat, juga harus bekerja ekstra keras untuk mengamankan pertandingan. Musababnya, beberapa kali ketegangan terjadi antar pemain. Pengadil juga terpaksa mengeluarkan enam kartu kuning untuk pemain kedua tim.
IIL ASKAR MONDZA