Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, mengingatkan semua orang untuk tidak melupakan situasi yang terjadi di Gaza saat ini, ketika membagikan pesan Natal yang emosional pada Senin, 25 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah mengunggah gambar pohon Natal hitam-putih di halaman media sosialnya. Dia menulis bahwa dia menyambut Natal dengan berat hati di tengah pertempuran di Gaza, di mana telah terjadi bombardir secara intensif oleh Israel sejak militan Hamas melancarkan serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Israel mengatakan militan Hamas membantai 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang dalam serangan mereka. Dengan dalih itu, mereka melakukan pemboman ke Gaza yang menewaskan lebih dari 20.400 orang dan melukai sedikitnya 50.000 orang, menurut pihak berwenang di jalur yang dikuasai Hamas.
"Dengan perang brutal yang terjadi di Timur Tengah, khususnya kematian dan kehancuran di Gaza, tahun ini kita merayakan Natal dengan sangat berat hati dan kita berbagi kesedihan dengan keluarga-keluarga yang berduka atas kehilangan orang yang mereka cintai," tulis Salah.
"Tolong jangan lupakan mereka dan jangan terbiasa dengan penderitaan mereka. Selamat Natal," Salah menambahkan komentarnya. Unggahannya telah dibaca lebih dari 63 juta pengikutnya di Instagram dan hampir 19 juta di X.
Salah menghadapi sejumlah kritik di negara asalnya, Mesir, setelah diam mengenai masalah ini selama lebih dari sepekan menyusul terjadinya perang dan banyak penggemarnya yang membandingkan pendiriannya dengan tokoh olahraga Arab lainnya yang lebih vokal menyuarakan hal tersebut.
Pejabat Bulan Sabit Merah Mesir mengatakan bahwa Salah telah memberikan sumbangan yang signifikan untuk membantu masyarakat Gaza pada Oktober lalu.
Dalam komentar pertamanya mengenai konflik Oktober, kurang dari dua pekan setelah meletus perang, Salah menyerukan untuk diakhirinya situasi yang dia gambarkan sebagai "pembantaian" dan meminta bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza.
REUTERS