Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duel Timnas U-23 Irak vs Indonesia akan tersaji pada pertandingan perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Kamis, 2 Mei 2024 pukul 22.30 WIB. Pemenang laga ini akan mendapatkan satu tiket otomatis ke Olimpiade Paris 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Irak mengincar penampilan keenam di Olimpiade sekaligus yang pertama sejak edisi 2016. Sementara itu, satu-satunya keterlibatan Indonesia hingga saat ini terjadi pada tahun 1956 sebelum turnamen sepak bola putra Olimpiade menjadi urusan tim nasional level U-23. Tim yang kalah masih memiliki satu kesempatan terakhir untuk lolos melalui babak playoff melawan Guinea pada 9 Mei di Paris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, hal tersebut tidak ada dalam pikiran kedua tim saat ini. Baik Irak maupun Indonesia sedang berusaha bangkit dari keterpurukan di babak semifinal. Indonesia kalah dari Uzbekistan dan Irak keok di tangan Jepang.
Pelatih Irak Radhi Shenaishil menilai perlu meringankan beban ekspektasinya kepada para pemain setelah kekalahan 2-0 dari Jepang. “Kami berusaha mengurangi tekanan yang mungkin mereka rasakan, terutama pada pertandingan terakhir melawan Jepang," ujar dia.
"Kami berusaha menenangkan mereka agar mereka bisa bermain seperti biasa. Para pemain kami berada di puncak performanya dan kami tidak ingin mereka menyia-nyiakan kesempatan mereka dan mengincar mereka untuk tampil bagus melawan Indonesia,” ucap Shenaishil.
Langkah penentuan Irak pada tahun 2016 juga terjadi di Doha pada tahap yang sama. Tim muda Singa Mesopotamia itu mengalahkan Qatar untuk memastikan tempat mereka di Olimpiade Rio de Janeiro.
Shenaishil berharap sejarah akan terulang kembali. Namun, pelatih berusia 57 tahun ini sangat menyadari kekuatan Indonesia, dalam menyerang dan kemampuan individu, mampu merepotkan para pemainnya.“Kami telah memantau pemain Indonesia dengan sangat cermat sejak awal turnamen – mereka sangat bagus dan berkembang di lapangan,” kata dia.
“Sepak bola ASEAN dikenal dengan transisi yang sangat cepat dan kita harus sangat berhati-hati untuk menghentikannya, terutama jika menyangkut penyerang mereka. Indonesia menang melawan Yordania, Australia, dan Republik Korea, jadi mereka tidak datang ke sini secara kebetulan," ujar Shenaishil.
"Mereka memiliki rencana dan strategi yang matang, yang membuat kami menghormati mereka dan membuat kami lebih fokus. Para pemainsiap meski menghadapi kesulitan dalam pertandingan yang menentukan ini. Kami memiliki tim yang bagus, kami berani dan sangat termotivasi serta memiliki kemampuan fisik yang baik. Yang kami perlukan untuk mendapatkan hasil yang baik adalah fokus,” kata dia menambahkan.
Apa Komentar Shin Tae-yong?
Sementara itu, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong mencatat bahwa pemulihan fisik telah menjadi aspek inti dalam menghadapi Irak sekaligus memenuhi ambisi ke Olimpiade 2024. Ia mengakui para pemainnya mengalami kelelahan setelah menelan kekalahan 0-2 dari Uzbekistan.
Shin Tae-yong, yang membawa Indonesia dengan status tim debutan, juga harus menghadapi tidak tersedianya bek tengah dan kapten Rizky Ridho dalam laga ini. “Sejujurnya, kami mengalami beberapa kesulitan dalam hal tingkat kebugaran para pemain dan kami fokus pada pemulihan,” kata pria berusia 53 tahun itu.
“Saya pikir hasil pertandingan akan bergantung pada cepatnya pemulihan dan persiapan mental kedua tim. Kami perlu fokus untuk memiliki mentalitas yang kuat dan memiliki kemauan untuk menang melawan Irak,” ujar Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong setidaknya bisa menyambut kembali penyerang Rafael Struick, yang mencetak dua gol melawan Republik Korea. “Dia adalah pemain kunci di posisi striket dan dia telah pulih dan juga memiliki tingkat kebugaran yang baik, jadi saya pikir dia akan berkontribusi pada kinerja kami besok.”
AFC | TEMPO.CO