Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober lalu, menimbulkan luka mendalam. Ratusan Aremania tewas diduga sesak nafas dan panik lantaran polisi menyemprotkan gas air mata ke arah tribun. Atas 'Tragedi Kanjuruhan' itu, Arema FC yang memiliki kiprah panjang dalam sejarah perjalanan Liga Indonesia juga terancam mendapatkan sanksi dari federasi sepak bola internasional (FIFA). Lantas, seperti apa sejarah dan kiprah Arema FC di Liga Indonesia?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sanksi Arema FC
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Komite Disiplin PSSI, Erwin Tobing, mengumumkan sanksi yang dijatuhkan kepada Arema FC, ketua panitia pelaksana pertandingan, dan penanggung jawab keamanan stadion dalam Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Dalam konferensi pers di Malang, Selasa, 4 Oktober 2022, ia menjelaskan pihaknya sudah melakukan dua investigasi sebelum memberikan sanksi tersebut.
Dari hasil investigasi itu, Komisi Disiplin memutuskan tiga sanksi untuk Arema FC. Berikut daftar sanksinya.
1. Arema FC Dilarang Gunakan Homebase di Malang
Komisi Disiplin memberi hukuman untuk Arema FC selaku tuan rumah pada laga melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. Arema FC dianggap sebagai penanggung jawab dalam penunjukkan panpel pertandingan.
"Dari hasil sidang kami, kepada klub Arema FC, dan panitia pelaksananya, keputusannya adalah dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari homebase mereka di Malang," kata Erwin.
2. Arema FC Didenda Rp 250 Juta
Selain hukuman larangan untuk laga kandang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Komisi Disiplin PSSI juga memberikan sanksi denda untuk Arema FC. Klub berjuluk Singo Edan itu harus membayar denda Rp 250 juta. "Kedua, klub Arema dikenakan sanksi denda Rp 250 juta. Ketiga, pengulangan terhadap pelanggaran di atas akan dikenai hukuman lebih berat," kata Erwin Tobing.
3. Ketua Panpel Arema FC Dihukum Seumur Hidup
Komisi Disiplin PSSI juga membeberkan hukuman yang diberikan kepada ketua Panpel Arema, Abdul Haris, dan Security Officer Arema FC, Suko Sutrisno. "Saudara Abdul Haris, sebagai ketua panpel, dia bertanggung jawab terhadap event ini. Dia harus jeli, cermat, dan siap. Tapi kami lihat ketua panpel tidak jeli, tidak cermat, dan tidak siap."
"Ia gagal mengantisipasi kerumunan orang yang datang. Padahal, ia punya steward. Ada hal-hal yang harus disiapkan. Pintu-pintu yang seharusnya terbuka, malah tertutup. Kekurangan ini menjadi perhatian kami," ujar Erwin.
"Kepada saudara Abdul Haris sebagai Ketua Panpel Arema FC tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup. Kemudian Security Officer, Suko Sutrisno, juga tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup," ucap dia.
Selanjutnya: Profil Arema FC hingga Prestasi Singo Edan
Profil Arema FC
Arema FC berdiri pada 11 Agustus 1987. Tim berjuluk Singo Edan ini memiliki stadion kebanggan yakni Stadion Kanjuruhan. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut profil Arema AFC.
- Nama klub: Klub Sepak Bola Arek Malang, akronim dari Arema.
- Nama singkatan: AFC atau ARM.
- Nama julukan Arema: Singo Edan (singa gila).
- Liga Indonesia: Liga 1
- Tanggal berdiri: 11 Agustus 1987.
- Stadion kebanggaan: Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
- Kapasitas stadion: 42.449 jiwa (tanpa kursi tunggal).
- Pemilik saham: Juragan 99.
- Presiden Arema: Gilang Widya Pramana.
- Manajer Arema: Ali Rifki.
Sejarah Arema FC
Pada mulanya, Arema dikenal sebagai PS Arema Malang selama tahun 1987-1995. Kemudian beberapa kali mengubah namanya menjadi PS Arema Bentoel (1995-2009), Arema Indonesia FC (2009-2013), Arema Cronus (2013-2017), dan terakhir Arema FC (2017- sekarang).
Di awal perkembangannya, masyarakat kota Malang sebenarnya lebih dulu mendukung Persema Malang yang sudah ada sejak tahun 1953 dan aktivitasnya yang bergantung pada anggaran pemerintah.
Kemudian, mantan Gubernur Irian Jaya periode ketiga sekaligus pengurus PSSI era 1980-an, Acub Zaenal menginisiasi pembentukan klub sepak bola Galatama Kota Apel ini. Bersama dengan Dirk ‘Derek’ Sutrisno, keduanya berperan penting dalam sejarah berdirinya Arema FC. Bahkan, mereka juga mencetuskan nama klub Aremada (Armada Arema) yang kemudian berganti menjadi Arema 86. Nama Arema sendiri terinspirasi dari tokoh cerita rakyat khas Malang, yakni Kebo Arema.
Arti Logo Arema
Sesuai dengan julukannya, lambang Arema FC disimbolkan dengan singa berwarna biru. Di sekelilingnya, terdapat api berkobar yang merepresentasikan semangat Aremania. Api yang membara pada logo Arema menggambarkan angka 11. Angka tersebut merupakan tanggal berdirinya Arema.
Sementara bulan Agustus disimbolkan dengan 26 goresan putih. Apabila 2 dan 6 dijumlahkan, maka menjadi delapan seperti urutan bulan Agustus pada kalender Masehi. Serta tahun terbentuknya Arema secara gamblang dituliskan ‘EST 1987’ di bagian bawah. Dengan slogan Reborn for a Better Future, para Aremania selalu diingatkan tentang momen kelahiran klub tahun 1987 silam.
Daftar Pemain Arema FC Saat Ini
Adapun berikut skuat Arema FC saat ini.
Kiper: Adilson Maringa, Andrias Francisco, Teguh Amiruddin.
Bek: Ahmad Figo, Andik Rendika Rama, Bagas Adi, Hasyim Kipuw, Ikhfanul Alam, Johan Alfarizi (kapten), Rizky Dwi Febrianto, Sergio Silva, Syaeful Anwar.
Gelandang: Adam Alis, Arkhan Fikri, Dendi Santoso, Evan Dimas, Gian Zola, Hamzah Titofani, Irsyad Maulana, Jayus Hariono, Renshi Yamaguchi, Seiya Da Costa.
Penyerang: Abel Camara, Dedik Setiawan, Hanis Sagara, Ilham Armaiyn, Kushedya Hari Yudo, Muhammad Rafli.
Daftar Pelatih Arema FC dari Masa ke Masa
Sejak didirikan, Arema FC melakukan beberapa kali pergantian pelatih, diantaranya:
- Sinyo Alindoe : 1987-1989.
- Andi M. Teguh : 1989-1992.
- Basri : 1992-1993.
- Gusnul Yakin : 1993-1994.
- Halilintar Gunawan : 1994-1995.
- Suharno : 1996-1997.
- Gusnul Yakin : 1997-1998.
- Hamid Asnan : 1998.
- Winarto : 1998-1999.
- Basri : 2000.
- Daniel Roekito : 2001-2002.
- Gusnul Yakin : 2003.
- Terry Wetton : 2003.
- Henk Wullems : 2003.
- Benny Dollo : 2004-2006.
- Miroslav Janu : 2006-2007.
- Bambang Nurdiansyah : 2008.
- Gusnul Yakin : 2008-2009.
- Robert Alberts : 2009-2010.
- Miroslav Janu : 2010-2011.
- Milomir Šešlija : 2011.
- Dejan Antoni : 2012.
- Wolfgang Pikal : 2011-2012.
- Joko Susilo : 2012.
- Suharno : 2012.
- Rahmad Darmawan : 2012-2013.
- Suharno : 2013-2015.
- Joko Susilo : 2015-2016.
- Milomir Šešlija : 2016.
- Aji Santoso : 2016-2017.
- Joko Susilo : 2017-2018.
- Milan Petrovi : 2018.
- Milomir Šešlija : 2019.
- Mario Gómez : 2020.
- Carlos Oliviera : 2020-2021.
- Eduardo Almeida : 2021-2022.
- Javier Roca : 2022 - sekarang.
Prestasi Arema FC
Arema FC dengan jumlah suporter terbesar di Indonesia, punya sederet prestasi. Berikut trofi yang pernah diraih Singo Edan.
1. Juara Piala HUT Arema ke-5 tahun 1992.
2. Juara Galatama tahun 1992-1993.
3. Juara Copa Indonesia tahun 2005.
4. Juara Copa Indonesia tahun 2006.
5. Juara ISL tahun 2009-2010
6. Runner-up ISL tahun 2010-2011.
7. Runner-up ISL tahun 2012-2013.
8. Juara Menpora Cup tahun 2013.
9. Juara Piala Gubernur Jawa Timur tahun 2013.
10. Juara Trofeo Persija Cup tahun 2013.
11. Juara Trofeo Persija Cup tahun 2015.
12. Juara SCM Cup tahun 2015.
13. Juara Inter Island Cup tahun 2014.
14. Juara Bali Island Cup tahun 2015.
15. Juara Sunrise of Java Cup tahun 2015.
16. Juara Piala Bhayangkara tahun 2016.
17. Juara Bali Island Cup tahun 2016.
18. Juara Trofeo Bhayangkara Cup tahun 2017.
19. Juara Piala Presiden tahun 2017.
20. Juara Piala Presiden tahun 2019.
MELYNDA DWI PUSPITA
Baca: Laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya Terakhir di Stadion Kanjuruhan, profil Klub Derby Jatim Itu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.