Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester City, Josep Guardiola, berkeras tetap mengenakan pita kuning selama mendampingi timnya saat bermain. Ia akan berhenti mengenakan pita simbol protes itu jika para ofisial Manchester City memintanya, atau bila hal tersebut mempengaruhi penampilan tim asuhannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asosiasi sepak bola Inggris (FA) mendakwa Guardiola karena mengenakan pita itu pada pertandingan-pertandingan liga dan piala domestik musim ini. Pelatih 47 tahun tersebut memiliki waktu sampai Senin untuk merespons.
Baca: Arsenal Vs Manchester City, Guardiola Prihatin Kondisi Wenger
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pita itu, yang dikenakan sebagai bentuk protes terhadap penahanan para politikus pro kemerdekaan di kampung halamannya di Catalonia, dianggap melanggar peraturan-peraturan iklan dan pakaian FA.
"Iya, tentu saja. Hal yang lebih penting adalah apa yang terjadi dengan tim dan klub dibanding opini pribadi saya," kata Guardiola kepada para pewarta pada Rabu.
Pelatih asal Spanyol itu melanjutkan, "Menurut saya, hal itu (tidak lagi mengenakan pita kuning) tidak akan terjadi tapi jika mereka (ofisial klub) memintanya, saya akan menerimanya. Mereka adalah para bos..."
Baca: Suporter Manchester United Minta FA Hukum Guardiola
"Namun opini pribadi saya bukan opini politis. Ketika seorang pria dan wanita mengenakan pita (pink) merah itu karena mendukung untuk inisiatif kanker payudara," kata Guardiola lagi. "Hal yang sama ketika saya mengenakan lencana kanker prostat. Idenya sama. Tentu saja, saya tidak ingin merusak tim atau klub saya."
Guardiola dapat dikenakan dakwaan yang lebih berat sebab pita itu kembali terlihat pada final Piala Liga, ketika timnya menang atas Arsenal pada Minggu. Malam nanti, kedua tim akan kembali bertemu di Emirates Stadium dalam lanjutan Liga Inggris.