Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

<font size=2 color=#CC9900>Julian Raby:</font><br />Penyelamatan Kapal Karam Ini Sah

25 Juli 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MESKI banyak arkeolog yang menentang pameran harta karun Belitung, Julian Raby, Direktur Freer Gallery of Art dan Arthur M. Sackler Gallery, terus membela.

Raby, 59 tahun, meraih gelar doktor dalam studi ketimuran dari Universitas Oxford pada 1981 dan mengajar seni Islam dan arsitektur di kampusnya hingga 2006. Dia ditunjuk sebagai Direktur Freer Gallery pada Maret 2002.

Victoria Sidjabat, koresponden Tempo di Amerika Serikat, menemuinya di lantai 2 gedung Arthur M. Sackler Gallery, Washington, DC, Kamis siang dua pekan lalu. Berikut ini kutipannya.

Rencana pameran ini ditentang oleh para peneliti di Smithsonian Institution....

Saya dapat memahami pandangan mereka, yang mereka sebut sebagai etika penggalian. Mereka mengatakan pameran ini tidak dapat digelar karena barang-barang ini diperoleh dari jual-beli komersial.

Tapi bagi saya sesungguhnya kita harus bersyukur pengangkatan bisa mendapatkan artefak harta karun Belitung sebagai sebuah koleksi tunggal. Artefak kapal karam Belitung itu tidak seperti kapal karam lain di perairan Asia Tenggara, yang tidak dapat diselamatkan dan muatannya tersebar di pasar terbuka tanpa memperhatikan nilai sejarahnya.

Arkeolog menilai pengangkatan kapal ini mengabaikan metodologi arkeologi?

Pertama, cara penyelamatan kapal karam ini adalah sah menurut hukum Indonesia. Seabed Exploration mendapat izin dari pemerintah Indonesia untuk melakukan pengangkatan harta di perairan Belitung. Mengapa izin itu diberikan? Karena memang tidak ada pihak di Indonesia yang sanggup melakukan penggalian arkeologi skala besar. Dan ketika izin itu dikeluarkan pada 1998, situasi keamanan menjelang jatuhnya Soeharto memang membuat situs arkeologi kapal karam ini terancam.

Penggalian pertama memang tidak mengikutsertakan arkeolog dan terhenti karena musim angin dan hujan. Pada musim penggalian kedua di bulan berikutnya, Seabed Exploration mengajak Michael Flecker, arkeolog bawah laut Asia asal Australia, menjadi pengawas penggalian. Perusahaan Seabed juga melibatkan peneliti-peneliti lain. Seabed Exploration, sebagai sebuah perusahaan komersial, menyumbangkan dana tidak sedikit untuk penelitian itu.

Setelah penelitian, mereka juga tidak mau menjualnya satu per satu, tetapi sebagai satu paket yang utuh dan lengkap sebanyak 60 ribu koleksi barang, yang kemudian dibeli oleh sebuah perusahaan milik negara Singapura seharga US$ 32 juta.

Lantas apakah rencana pameran benar-benar dibatalkan?

Saya katakan ini tidak dibatalkan, cuma ditunda untuk waktu tak terbatas. Kami masih terus berusaha melakukan diskusi serius dengan mereka yang berkeberatan. Kalaupun dilaksanakan, mungkin tempatnya tidak dilakukan di galeri seni Sackler ini. Saya optimistis untuk ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus