Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Nonton The Wheel of Time Season 3

The Wheel of Time Season 3 diklaim sebagai adaptasi paling otentik dibandingkan dua musim sebelumnya.

18 Maret 2025 | 06.00 WIB

The Wheel of Time Season 3. Dok. Prime Video
Perbesar
The Wheel of Time Season 3. Dok. Prime Video

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - The Wheel of Time Season 3 tayang perdana secara eksklusif di Prime Video mulai Kamis, 13 Maret 2025. Adaptasi dari seri fantasi terlaris karya Robert Jordan ini hadir dengan total delapan episode.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Rand al’Thor, seorang petani mengetahui bahwa dia adalah The Dragon Reborn, sosok berbahaya dalam sejarah yang ditakdirkan untuk menyelamatkan dunia atau justru menghancurkannya. Seiring waktu, dan Pertempuran Terakhir semakin dekat, Rand sang The Dragon Reborn menghadapi ancaman baru di The Wheel of Time Season 3 setelah sebelumnya menang mengalahkan Ishamael di musim kedua.

Ancaman ini juga termasuk perpecahan yang terjadi di White Tower, pembangkangan dari kelompok Black Ajah, dan para Forsaken yang tersisa berusaha memburunya. Terutama Lanfear, karena hubungannya dengan Rand berpotensi mengubah keseimbangan antara Cahaya dan Kegelapan. Dengan kekuatannya yang semakin tidak terkendali, Moiraine dan Egwene harus berusaha keras untuk mencegah Rand jatuh ke dalam kegelapan.

Sebelum menyaksikannya, simak beberapa hal yang perlu diketahui dari The Wheel of Time Season 3 berikut ini:

1. Eksplorasi Dunia Aiel

Penonton akan diajak ke Aiel Waste, sebuah padang tandus luas yang penuh tantangan, di mana kehormatan dan ketangguhan adalah segalanya. Kaum Aiel, suku pejuang yang tangguh, memegang peran penting dalam perjalanan Rand. Showrunner dan produser eksekutif The Wheel of Time Season 3 Rafe Judkins mengaku sangat bersemangat mengeksplorasi dunia Aiel di musim ketiga ini.

The Wheel of Time Season 3. Dok. Prime Video

"Kaum Aiel bukan sekedar kelompok biasa dalam cerita ini, mereka memiliki budaya yang unik, sejarah yang luar biasa, serta memiliki ikatan yang kuat dengan perjalanan Rand. Menghidupkan karakter mereka ke layar dengan tetap menghormati buku aslinya, sekaligus membuatnya terasa nyata dan autentik adalah salah satu tantangan paling memuaskan sepanjang seri ini," kata Rafe Judkins.

2. Kebangkitan Forsaken

Para pengikut Dark One, Forsaken kini bangkit dengan rencana yang lebih kejam dan mengubah keseimbangan kekuatan setelah kematian Ishamael. Aktris Natasha O'Keeffe mengatakan karakternya, Lanfear semakin kuat saat dia memanfaatkan kekuatan sejati yang telah hilang selama ribuan tahun. 

"Dia bukan sekadar tokoh antagonis, namun memiliki kepribadian yang kompleks, pesona yang memikat, dan sekaligus menakutkan. Hubungannya dengan Rand begitu dalam, penuh intrik, dan sangat emosional. Yang menjadi pertanyaan, bisakah dia benar-benar dipercaya, atau justru sedang memanipulasi semua orang di sekitarnya?" ucap Natasha O’Keeffe.

The Wheel of Time Season 3. Dok. Prime Video

Moghedien, sosok ahli dalam penyamaran dan tipu daya, kini juga mulai menunjukkan keahliannya. Natasha menjelaskan bahwa Moghedien adalah Forsaken yang bekerja dengan cara yang tidak terduga dan disadari sampai semuanya sudah terlambat. "Dia memainkan siasat jangka panjang, dan itulah yang membuatnya semakin berbahaya," ungkapnya.

3. Pertarungan Rand

Kekuatan Rand al’Thor semakin nyaris tidak terkendali. Orang-orang terdekatnya harus mengambil keputusan sulit, yaitu tetap berada di sisinya atau menghentikannya sebelum semuanya terlambat. "Kita mulai melihat seberapa besar kekuatan Rand sebagai Dragon Reborn," ujar Rosamund Pike, pemeran Moiraine. "Ada ekuatan dahsyat di dalam dirinya— kekuatan yang dia takuti, lawan, namun juga tergoda olehnya. Moiraine kini bertanya-tanya bagaimana caranya tetap mengendalikan dan membimbingnya.”

The Wheel of Time Season 3. Dok. Prime Video

Rand sendiri menghadapi dilema besar. Josha Stradowski, pemeran Rand, menjelaskan karakternya itu telah berubah. Kini, dia lebih bertekad untuk mencari kebenaran, memahami ramalan, dan menghadapi tugas besar dalam mengalahkan Dark One. Dia juga memiliki kendali lebih besar atas pilihannya. Di awal musim ketiga ini, ada dorongan kuat dalam dirinya, dia memiliki intuisi yang menuntunnya ke arah tertentu.

"Ini sangat berbeda dari musim kedua, saat dia lebih banyak menghindari takdirnya dan mencoba melarikan diri. Namun, di saat yang sama, perjalanan Rand masih ditemani oleh teman-temannya, Perrin, Nynaeve, Egwene, dan Mat, pada Musim Ketiga ini," katanya.

4. Pertarungan dan Taruhan yang Lebih Besar

Marcus Rutherford, pemeran Perrin Aybara mengungkapkan karakternya merasa sudah cukup dengan semua petualangan lamanya, sehingga dia memutuskan untuk pulang ke Two Rivers. Namun, situasi berubah saat dia kembali. Dia menyadari tidak dapat mendapatkan kenyamanan dan stabilitas yang diharapkannya, tapi justru dihantui keresahan, bahkan kini bahaya mengancam orang-orang yang dicintainya. Dia pun menghadapi tantangan terbesar untuk bisa memimpin mereka.

"Meskipun masih dihantui rasa bersalah, namun dia tiba-tiba harus memimpin rakyatnya di tengah masa sulit. Di musim pertama dan kedua, dia lebih banyak membiarkan Rand, Nynaeve, dan bahkan Egwene menjadi pusat perhatian. Tapi di musim ini, melihatnya mulai mengambil peran sebagai seorang pemimpin menjadi salah satu hal yang sangat menarik," tuturnya.

The Wheel of Time Season 3. Dok. Prime Video

5. Paling Otentik daripada Dua Musim Sebelumnya

The Wheel of Time Season 3 menghidupkan beberapa momen paling ikonik dari The Shadow Rising. Menurut Rafe Judkins, musim ketiga ini adalah adaptasi paling otentik yang pernah mereka buat dan sesuai dengan rencana.

"Musim pertama dan kedua lebih berfokus pada membangun karakter dan dunia di The Wheel of Time agar penonton dapat memahami alur ceritanya. Musim ketiga merupakan adaptasi paling otentik dibandingkan musim-musim sebelumnya, dan inilah yang selalu menjadi rencana kami sejak awal, agar cerita ini bisa terus dikembangkan ke depannya.”

Marvela

Lulusan jurusan Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada 2021. Bergabung dengan Tempo sejak 2020. Menulis artikel hiburan untuk Tempo.co dan tokoh untuk majalah Tempo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus