Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PADA Februari 1996, saat peluncuran buku biografi Siapa Sudi Saya Dongengi, Boediardjo (1921-1997) mengingatkan keluarbiasaan seni pahat batu Candi Borobudur. Mantan Menteri Penerangan yang pernah menjabat Direktur PT Taman Wisata Borobudur-Prambanan itu berkata, "Gambaran patung dan relief Candi Borobudur menunjukkan kepada kita betapa keterampilan akan menjelma menjadi aura besar apabila semua diberangkatkan dari keyakinan kepada Yang Mahatinggi. Di Borobudur, orang-orang Amerika sampai ndeprok (duduk bersila) lantaran takjub."
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo