Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsitektur

Bangunan Hijau, Perilaku Juga Hijau

Kesadaran mewujudkan kantor ramah lingkungan kian marak. Ini terbukti dari banyaknya peserta lomba green office yang pemenangnya diumumkan dua pekan lalu.

7 Desember 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kampus penjemput cahaya. Julukan itu rasanya tak berlebihan untuk Universitas Mercu Buana. Bangunan kampusnya yang berlokasi di daerah Meruya, Jakarta Barat, didesain sedemikian rupa agar dapat optimal menangkap cahaya matahari sebagai penerang ruangan. Lampu dengan tenaga listrik pun tak perlu dinyalakan di siang hari.

Tengok saja ruangan kelas di lima gedung kampus itu. Semuanya menggunakan jendela besar yang ukurannya memakan separuh luas dinding. Lebih ekstrem, bangunan baru yang diresmikan September lalu. Bangunan delapan lantai seluas 4.600 meter persegi itu total berdinding kaca. Tagihan listrik pun turun. ”Penghematannya hingga Rp 30 juta sebulan,” kata Purwanto S.K., Direktur Sumber Daya Manusia Mercu Buana.

Penghematan sebenarnya dimulai sejak pembangunan gedung. Penggunaan kaca mempersingkat waktu pengerjaan. Pada pembangunan gedung baru berdinding kaca, misalnya, biayanya rata-rata Rp 2 juta per meter persegi, lebih murah hingga Rp 500 ribu dibanding bangunan biasa.

Untuk penangkal gerah, penggunaan penyejuk udara tentu tak bisa dihindari. Tapi mesin itu hanya bekerja pagi hingga siang. Bila sore tiba, penghuni gedung mengandalkan hawa sejuk dari angin yang leluasa menerobos jendela. Sebagai penyaring udara, sebagian besar lahan kampus seluas 10 hektare itu diperuntukkan sebagai ruang terbuka hijau. Bangunan hanya mengambil 40 persen lahan.

Pengelola memang ingin mewujudkan green building atau bangunan ramah lingkungan. Penekanannya pada penghematan energi dan penghijauan lingkungan. Tak hanya dari sisi desain bangunan, upaya menghijaukan kantor itu dilengkapi dengan perilaku sadar lestari para pengguna gedung.

Perilaku hijau dimotori kelompok karyawan bernama Shade of Lights, yang beranggotakan 20 orang. Merekalah ujung tombak kampanye lingkungan lestari, dengan melakukan mulai hal-hal kecil, seperti penggunaan kertas bolak-balik. Tinta yang digunakan berwarna beda agar mudah dibaca.

Upaya menuju ”kantor hijau” yang dikerjakan pengelola Mercu Buana itu tak sia-sia. Tahun ini Mercu Buana mendapat peringkat ketiga Anugerah Jakarta Green Office 2009 untuk kategori Owned Office (kantor milik sendiri).

Jakarta Green Office adalah program kompetisi antarperusahaan dalam mendorong terbentuknya kantor lestari. Tahun ini yang kedua kalinya digelar dengan 51 peserta alias meningkat dua kali lipat dari yang pertama. Masa penilaian dilakukan pada Juni-November. Pada 25 November lalu, pemenang lomba ini diumumkan.

Makin banyaknya peserta lomba kantor hijau tampaknya sejalan dengan makin meningkatnya pemahaman akan pentingnya arsitektur lestari sebuah bangunan. Dunia yang disengat pemanasan global membuat kesadaran akan bangunan hijau meningkat. Apalagi dengan kondisi di Jakarta, yang ruang perkantorannya secara kumulatif hingga Juni 2008 telah mencapai 5,87 juta meter persegi—ini belum ditambah dengan jenis bangunan lain.

Maka ”menghijaukan” kantor memang tidak boleh ditunda, meski bangunannya sejak awal tidak dirancang dengan kriteria hijau atau lestari. Seperti pemenang pertama Jakarta Green Office 2009, yaitu Sentosa Green Champions dari The Body Shop Indonesia. Kantor The Body Shop Indonesia memang sangat kental semangat green-nya, sesuai dengan reputasi induknya, Body Shop—pemain retail kosmetik global—yang prolingkungan.

Sejak pintu masuk, interior kantor didominasi poster besar ”Green Office Green Behavior”. Dinding kantor yang menempati lantai empat gedung Sentosa Group itu juga penuh dengan poster berisi kampanye lingkungan yang dipajang artistik. ”Agar memperkuat atmosfer hijau,” kata Nadine Zamira Sjarief, Social and Environmental Values Executive Body Shop Indonesia.

Body Shop mengoptimalkan ruang-ruang yang memungkinkan dihijaukan, misalnya dengan menanam tanaman merambat di dinding, pagar, dan pepohonan pada tanah tersisa. Tempat sampah yang terletak di sudut-sudut ruangan ada empat jenis: untuk sampah plastik, kertas, botol/kaleng, dan makanan. Sampah makanan dijadikan kompos, kertas dan botol didaur ulang untuk digunakan kembali. ”Dosa kami tinggal sampah plastik yang diambil dinas kebersihan,” kata Nadine.

Tatanan dalam ruang juga diatur sesuai dengan penggunaan lampu penerang yang hanya menyala setengah di siang hari. Sisi ruang yang terkena cahaya matahari di pagi dan siang tak berpenerangan lampu listrik. Kaca-kaca dipasang untuk mengoptimalkan sinar matahari yang masuk ke ruangan.

Idealnya, bangunan hijau sejak awal sudah dirancang menggunakan prinsip-prinsip kelestarian, termasuk efisiensi penggunaan energi, seperti listrik dan air. Mulai pilihan bahan bangunan, bentuk bangunan, hingga berbagai fasilitas di dalam bangunan, semuanya menerapkan pakem hemat energi. Contohnya kamar mandi yang menggunakan shower, fondasi bangunan yang mendukung daur ulang air, penggunaan kaca, jendela-jendela besar, hingga penempatan taman di atap gedung.

Di Jakarta, kriteria hijau yang sempurna memang belum dianut oleh para pemilik dan pengelola gedung. Namun, melalui lomba seperti ini, sudah dapat dilihat ada pihak yang punya perhatian pada green building, sekaligus menerapkannya di kantor masing-masing.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sedang menyusun kriteria bangunan hijau. Menurut Kepala Dinas Tata Ruang DKI Jakarta Wiriyatmoko, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sedang menggodok peraturan tersebut, yang rencananya diundangkan pada pertengahan 2010. Jakarta akan memiliki pengawas tata laksana bangunan hijau. ”Badan itu di bawah otoritas gubernur, yang juga menentukan insentif bagi pelaksananya,” kata Wiriyatmoko.

Kini upaya menjadi kantor hijau cukup ditunjukkan dalam satu atau dua aspek saja. Pola penghematan energi, seperti yang dilakukan PT Gaya Motor, pemenang kedua lomba Green Office, adalah contohnya. Perusahaan ini mengganti sistem penyejuk udara dengan tenaga yang lebih hemat energi, yaitu dengan tenaga hidrokarbon. Di Menara Karya, Jakarta, sistem daur ulang air dibenahi sehingga memenuhi kriteria reuse, reduce, recycle—digunakan ulang, dikurangi pemakaiannya, dan didaur ulang.

Bila sejak awal sebuah gedung tidak didesain mengikuti prinsip lestari, memang modifikasi yang dilakukan. Ini bisa memakan biaya mahal. Namun, bila sejak semula sudah dengan sadar dirancang bergaya arsitektur hijau, akan lain cerita. Kantor arsitek Yori Antar contohnya. Desain bangunannya memungkinkan potensi alam sekitar terserap optimal.

Pintu dan jendela yang besar memungkinkan angin dan cahaya leluasa menerobos ruangan. Penyejuk yang digunakan alami: embusan angin. Air beriak di kolam yang ada di sekitar bangunan menambah kesejukan udara dalam gedung. Bangunan tiga lantai berbentuk huruf L dibangun sesuai dengan kontur tanah dan hanya menyita 40 persen dari total luas tanah yang 1.200 meter persegi. Atap kantor yang terletak di kawasan Bintaro ini juga rimbun dengan tanaman. ”Prinsipnya ke mana-mana lihat tanaman,” kata Yori Antar.

Jika bangunan sudah lestari, manusia di kantor juga wajib berperilaku hijau. Kadang kantor kurang dipedulikan. ”Ada anggapan itu bukan rumah sendiri,” kata Nia Soewandi, General Manager Radio Delta FM Jakarta, salah satu juri lomba.

Untuk itulah kriteria penilaian Jakarta Green Office juga mencakup beragam praktek ramah lingkungan penghuni kantor. Perilaku ini bisa dari hal kecil, semisal dengan mematikan komputer saat makan siang, tidak memasang pemasang baterai terus-menerus, atau sekadar membawa kotak makanan untuk menghindari sampah pembungkus makanan. Nah, sudah ”hijaukah” keseharian Anda?

Harun Mahbub

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus