Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari balik jendela kamar hotel di Nagoya, Jepang, awal Januari lalu, mata Komarudin Kudiya terus mencermati serpihan-serpihan salju yang menghujani kota itu. Saking terpesonanya, Komar—begitu seniman batik asal Cirebon, Jawa Barat, itu biasa disapa—menghambur ke luar seraya meraup salju yang menimbuni halaman hotel.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo